Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Tempati Bangunan Liar di Kota Bekasi Kebanyakan Pendatang

Kompas.com - 13/09/2017, 19:34 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Tri Adhianto mengatakan warga yang menempati bangunan liar (bangli) yang ada di Kota Bekasi kebanyakan mereka adalah warga pendatang.

“Hampir kebanyakan warga pendatang, kalau orang Bekasi tidak terlalu banyak. Orang Bekasi biasanya kalau terkena gusuran akan pindah ke daerah yang lebih jauh,” ujar Tri saat ditemui di Bekasi, Rabu (11/9/2017).

Dua kelurahan di Kota Bekasi yang masih banyak bangunan liar diantaranya adalah Kelurahan Pejuang dan Kelurahan Medan Satria. Serupa seperti yang diungkapkan Tri, Camat Medan Satria, Taufik Rachmat mengatakan warga yang menempati bangli kebanyakan warga pendatang.

“Rata-rata pendatang ya. Kalau yang asli Bekasi sih rata-rata mereka nggak di situ. Tapi yang asli Bekasi memanfaatkan lahan itu,” ujar Taufik.

Baca: Ada Sekitar 700 Bangunan Liar di Perbatasan Kota Bekasi dengan Jakarta

Ia mengatakan, warga asli Bekasi biasanya memanfaatkan lahan tersebut dengan membuat kontrakan yang nantinya akan disewakan kepada para pendatang. Sehingga, kata Taufik, warga asli Bekasi memanfaatkan lahan tersebut dijadikan bisnis.

“Ya mungkin kan mereka melihat nih lahan pengairan kosong. Punya modal dan dibikin kontrakan. Engga beli tanah, nggak bayar pajak, tapi mereka bisa manfaatkan bisa jadi penghasilan dibikin lah petakan-petakan,” kata dia.

Selanjutkan, bangunan petakan yang telah dibuat warga Bekasi disewakan kepada para pendatang, yang biasanya profesinya sebagai pedagang dan macam usaha lainnya.

Baca: Pemkot Jakut Tertibkan 50 Bangunan Liar di Pademangan

Taufik menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sudah menetapkan bahwa bangunan yang ada di sekitar saluran irigasi Medan Satria merupakan bangunan liar.

Sebab, warga yang menetap di sana tidak memiliki izin dari PJT untuk membuat bangunan. Selain itu juga Pemkot Bekasi berencana melakukan pembongkaran bangunan liar tersebut.

Kompas TV Ratusan Bangunan Liar di Kolong Tol Kalijodo Ini Dibongkar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com