JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih mencari brankas milik Husni Zarkasih (58) dan istrinya, Zakiah Husni, yang diambil dan dibuang perampok serta pembunuh pasangan suami istri tersebut (pasutri).
Brankas tersebut dibuang bersamaan dengan jenazah pasutri pengusaha garmen itu di Sungai Klawing, Purbalingga, Jawa Tengah.
"Informasi dari tersangka ada brankas yang diambil dari rumah korban di Tanah Abang itu dibuang di sungai Klawing," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/9/2017).
Argo menjelaskan, brankas itu harus dicari agar penyidik mengetahui apa saja barang yang diambil para pelaku dari rumah pasutri tersebut.
(baca: Pembunuh Pasutri di Benhil Bawa Barang Korban Senilai Rp 1 Miliar)
Sejauh ini, polisi sudah menyita barang bukti berupa 1 unit mobil Toyota Altis warna silver, uang tunai Rp 120 juta hasil penjualan emas milik korban, 15 jam tangan berbagai merek, tiga kamera, sejumlah sertifikat tanah, enam buku tabungan, beberapa lembar cek, 7 unit telepon genggam, 4 BPKB dan 2 buah cincin.
"Brankas sedang dicari di Purbalingga di dekat mayat itu. Sampai sekarang belum ada informasi penyidik sudah temukan brankas itu," kata Argo.
Adapun tiga pelaku yang ditangkap adalah Engkos Koswara dan Sutarto, sedangkan Ahmad Zulkifli tewas ditembak polisi lantaran melawan petugas.
Ketiga pelaku merupakan mantan pegawai pengusaha garmen itu. Mereka nekat membunuh bosnya lantaran sakit hati tidak diberikan pesangon.
Polisi menjerat ketiganya dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 365 KUHP tentang Pencurian Disertai Kekerasan dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Rumah Husni Zarkasih (58) dan istrinya, Zakiah Husni, di Jalan Pengairan, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dirampok pada Minggu (10/9/2017) malam. Pada Senin (11/9/2017), Husni dan istrinya ditemukan tewas mengambang di Sungai Klawing, Purbalingga. Saat ditemukan, jenazah kedua korban terbungkus bedcover.