JAKARTA, KOMPAS.com - Husni Zarkasih dan istrinya Zakiah Husni dibunuh oleh tiga mantan karyawannya. Pengusaha garmen itu dibunuh oleh para pelaku lantaran sakit hati tak diberi pesangon.
Ketiga pelaku tersebut bernama Ahmad Zulkifli, Engkos Koswara dan Sutarto. Otak dari pembunuhan keji ini adalah Zulkifli yang notabene adalah sopir pribadi korban.
"Inisatifnya adalah si mantan supirnya inisial Zul itu. Punya inisiatif untuk melakukan perampokan karena yang bersangkutan sakit hati diberhentikan dari pekerjaannya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/9/2017).
Argo menceritakan, awal mula perencanaan pembunuhan itu terjadi di rumah kontrakan Zulkifli di kawasan Tangerang pada Minggu (10/9/2017) lalu.
Di tempat itu, Zul menghasut Engkos dan Sutarto untuk membunuh kedua bosnya. Engkos dan Sutarto bernasib sama dengan Zul. Keduanya diberhentikan tanpa diberikan pesangon.
"Dia (Zul) mengajak melakukan perampokan di rumah korban," ucap dia.
Baca: Pembunuh Pasutri di Benhil Buang Brankas Korban di Purbalingga
Pada Minggu sore itu, Zul bersama Engkos dan Sutarto menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk melancarkan aksi mereka.
Mereka menyiapkan besi, tali serta lakban. Sekitar pukul 18.00 WIB, ketiga pelaku mendatangi rumah korban di Jalan Pengairan, Benhil, Jakarta Pusat. Mereka mengetuk pintu rumah mantan bosnya itu dan dibukakan oleh Zakiah.
Ketiganya dipersilahkan masuk dan disambut hangat oleh Zakiah yang masih menggunakan munkena. Mendapat kunjungan dari mantan karyawannya, Zakiah berniat menyuguhkan mereka air minum.
"Korban pertama si ibu (Zakiah) ini habis melakukan sembahyang kemudian namanya mantan supir jadi kenal ya, dateng, kemudian pas korban mau ke dapur mau membuat minum kemudian di sekap dan dipukuli," kata Argo.
Usai menghabisi Zakiah, para pelaku menyeretnya ke kamarnya. Mereka menunggu Husni yang saat itu masih berada di mushala untuk menunaikan shalat Maghrib.
Baca: Pembunuh Pasutri di Benhil Bawa Barang Korban Senilai Rp 1 Miliar
Tak selang berapa lama, Husni tiba di rumahnya. Para pelaku langsung bersembunyi. Ketika Husni lengah, para pelaku langsung menyerang pengusaha garmen itu hingga tak berdaya. Saat diserang, Husni masih mengenakan baju koko serta sarung.
"Setelah meninggal sama-sama diikat. Kemudian dibungkus bedcover dan dimasukkan kebagasi mobil milik korban," ujarnya.