JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan ulang pesan-pesan Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2017, yang dia hadiri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Djarot setuju dengan Jokowi yang mengeluhkan sistim laporan di pemerintahan selama ini.
"Kita itu disibukkan oleh urusan membikin laporan. Bikin laporan banyak banget. Maka ditekankan bahwa pemerintah daerah akan lebih efisien apabila menggunakan media digital, gunakan sistem elektronik," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (14/9/2017).
Djarot mengatakan Pemprov DKI Jakarta sudah lebih dulu menggunakan sistim elektronik itu. Tidak hanya itu, Pemprov DKI juga sudah menerapkan transaksi non-tunai.
Djarot pun berkomentar tentang opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan penggunaan anggaran Pemprov DKI setiap tahunnya.
Baca: Sandiaga: Kita Targetnya 2018 DKI Bisa WTP
Djarot tidak kecewa Pemprov DKI belum mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) selama 4 tahun terakhir ini.
"Saya tidak apa-apa Jakarta belum sampai pada WTP karena itu bukan tujuan kami, tujuan kami adalah bagaimana pengelolaan keuangan di DKI itu efisien dan tidak dikorup," kata Djarot.
Selain itu, Djarot juga tidak kecewa jika penyerapan anggaran Pemprov DKI tidak bisa 100 persen setiap tahun.
Dia tidak ingin memaksakan penggunaan anggaran agar terserap, meski penggunaannya tidak tepat. Dia pun merasa selama ini sudah banyak program pembangunan yang tepat dan menyentuh masyarakat luas.
Baca: Djarot: Saya Tidak Mengejar Opini WTP dari BPK
Menurut dia, mengeluarkan anggaran untuk program yang sudah jelas lebih baik daripada hanya sekadar menghabiskan anggaran untuk program tidak jelas.
"Banyak program mangkrak yang mana itu menghabiskan uang, tapi yah serapan anggaran menjadi bagus, apa itu yang dicari? Saya tidak ingin begitu," ujar Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.