Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Kadis Perumahan, Penunggak Sewa Rusun Ceritakan Kesulitannya

Kompas.com - 14/09/2017, 16:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mempertemukan warga rusun yang menunggak sewa dengan pejabat Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta.

Salah seorang warga dari Rusun Marunda, Sri Rahayu, menceritakan kesulitannya membayar tunggakan rusun di depan Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Agustino Darmawan.

"Dari 2014 sudah nunggak setahun, itu bunga terus berjalan. Di 2015 saya enggak bisa mencicil. Disuruh cicil Rp 1 juta sebulan, dari mana saya uang segitu? Buat makan saja susah!" ujar Sri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (14/9/2017).

Sri menjelaskan, kondisi yang dia alami sampai membuatnya menunggak uang sewa rusun. Ketika masuk rusun pada 2014, Sri masih memiliki pekerjaan.

Baca: Penghuni Rusun Muara Baru Kesulitan Bayar Sewa karena Terbebani Biaya Air Bersih

Namun setiap dia ingin membayar cicilan, Bank DKI selalu off line. Kemudian, Sri dipindahkan ke kawasan Sudirman.

"Jauh loh Pak dari Marunda ke Sudirman. Akhirnya saya berhenti kerja. Sampai saya menikmati pelatihan kursus menjahit di Marunda," ujar Sri.

Sri pun akhirnya membuka jasa menjahit di unit rusunnya. Sri juga menceritakan kondisi di Rusun Marunda saat ini.

Dia mengatakan, banyak warga rusun yang mampu tetapi mendapatkan subsidi dan Kartu Jakarta Pintar.

"Bapak tahu orang berusaha bayar cicilan, itu rentenir di rusun yang tambah kaya. Orang takut diusir otomatis orang pinjam ke rentenir. Bapak pikir jadi orang di rusun kalau begitu," kata Sri.

Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Agustino menegaskan, pihaknya tidak akan mengusir warga tidak mampu yang menunggak rusun.

Dia tidak ingin siklus warga yang masuk ke rusun berputar begitu saja. Kecuali untuk warga yang mampu, Pemprov DKI akan meminta mereka mengosongkan unit rusun jika tidak mau membayar.

"Masa sekarang kita berputar pada hal yang sama, dikeluarkan dan dimasukkan lagi. Sekarang bagaimana kita membina mental dan sebagainya," ujar Agustino.

Baca: Setelah Disegel, Penghuni Rusun Tambora Minta Klarifikasi Pengelola

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com