Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Seorang Ibu untuk Jokowi karena Anaknya Dipaksa Berkelahi hingga Tewas

Kompas.com - 14/09/2017, 21:32 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Seorang Ibu dari Bogor menulis curahan hatinya mengenai peristiwa yang merenggut nyawa anaknya, Hilarius Christian Event Raharjo (15), kepada Presiden Joko Widodo. Melalui akun Facebook Maria Agnes, dia menceritakan kronologi hingga putranya meninggal dunia.

Maria juga meminta agar keadilan bisa ditegakkan seadil-adilnya.

"Kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo yang saya hormati," tulis Maria mengawali catatan yang diunggahnya pada 12 September 2017.

"Bapak, izinkan saya mengadu dan bicara apa adanya tentang kekerasan yang merenggut nyawa anak saya Hilarius Christian Event Raharjo kelas X di sekolah SMU BM," sambungnya.

(baca: Hendak Tawuran, Dipa Tertinggal dan Ditangkap Polisi)

Cerita itu dibenarkan oleh Maria saat Kompas.com berkunjung ke kediamannya di Jalan Cipaku, Bogor, Kamis (14/9/2017). Menurut Maria, sejumlah pelaku tidak dihukum.

Maria menceritakan lebih dari 50 orang yang menonton anaknya, Hilarius, disiksa hingga tewas. Menurut dia, penyiksaan tersebut bahkan direkam dalam video oleh siswa-siswa dari salah satu SMU di Bogor.

"Hilarius diadu seperti binatang di arena sorak-sorai anak MY dan BM. Meninggal sebentar karena dalam kondisi jatuh ditarik kakinya, diinjak ulu hatinya, jantungnya diinjak, mata memutih," tulis Maria.

Putranya sempat ingin mundur dan tidak mau berkelahi namun pinggangnya ditendang oleh Ketua OSIS di tempatnya bersekolah.

Hilarius, kata dia, berusaha bangkit dan mengalami kejang-kejang tapi terus dipukul kepalanya hingga meninggal.

"Hila meninggal di TKP. Di lapangan SMU Negeri 7 Indrapasta Bogor. (Pukulan di kepala) atas suruhan promotor dari MY, DO-an untuk pukul Hila yang belum KO, katanya," ujar Maria.

(baca: Polisi Ancam Tembak di Tempat Warga Johar Baru yang Terlibat Tawuran)

Maria menyayangkan mereka yang dihukum hanya yang saat itu sedang berkelahi.

"Sementara promotor acara BOM BOM AN dari DO-an BM ini masih bebas berkeliaran," ucapnya.

Dia mengaku hatinya tersiksa oleh syarat otopsi yang harus dilakukan terhadap jenazah putranya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com