Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skema Ponzi, dari First Travel hingga Penipuan "Wedding Organizer"

Kompas.com - 19/09/2017, 06:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Polresta Depok baru saja mengungkap adanya kasus penipuan yang dilakukan sebuah wedding organizer (WO). Dalam kasus ini, WO yang bernama "Khalisa" menawarkan biaya penyelenggaraan pesta pernikahan yang murah kepada konsumennya.

Modus yang digunakan dalam kasus penipuan WO di Depok ini sangat mirip dengan kasus penipuan calon jemaah umrah yang dilakukan biro perjalanan First Travel. First Travel diketahui menawarkan biaya perjalanan umrah yang lebih murah ketimbang harga normal.

Dalam kasus First Travel, sejumlah pihak menilai bahwa perusahaan yang dimiliki oleh Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan itu menjalankan bisnis dengan model skema ponzi.

Secara sederhana, Skema Ponzi adalah penggunaan dana segar dari nasabah baru untuk membayar nasabah lama. Selama masih ada dana baru (fresh money) yang masuk, maka piramida ponzi ini akan tegak berdiri dan pemilik dana menikmati keuntungan.

Baca: First Travel dan Skema Ponzi

Semakin banyak nasabah baru yang masuk, maka semakin kuatlah piramida itu. Sebaliknya, ketika nasabah baru tersendat, maka goyahlah fondasi piramida ini.

Skema inilah yang terjadi dalam kasus penipuan WO di Depok. Dalam kasus ini, WO yang diketahui bernama "Khalisa" menawarkan biaya penyelenggaraan pesta pernikahan yang murah kepada konsumennya.

Baca: Skema Ponzi Dominasi Investasi Bodong di Indonesia

Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Putu Kholis menjelaskan, WO sebenarnya menanggung kerugian saat memberikan harga murah ke konsumennya. Kerugian inilah yang kemudian ditutupi oleh dana dari konsumen baru.

"Pembayaran dari konsumen yang satu digunakan untuk menambal kekurangan penyelenggaran sebelumnya. Jadi ada yang sudah pernah dijalanin. Skemanya gali lubang tutup lubang," ujar Putu di Mapolresta Depok, Senin (18/9/2017).

Baca: Calon Pengantin Sadar Ditipu WO Dua Hari Jelang Pernikahan

WO "Khalisha" diketahui menawarkan biaya pernikahan yang tergolong terjangkau dan sudah termasuk biaya sewa gedung, katering, dekorasi, dan bulan madu. Kondisi ini yang ditengarai membuat banyak calon pengantin yang tergoda untuk menggunakan jasa mereka.

"Dari promo murah tersebut tersangka memperoleh beberapa pelanggan. Tapi oleh tersangka uangnya dibawa lari dan bukan digunakan untuk semestinya," ujar Putu.

WO "Khalisha" yang terlibat penipuan di Depok diketahui dimiliki oleh Galih Darma Dewangga. Galih diciduk oleh anggota Satreskrim Polresta Depok di rumahnya pada Sabtu (16/9/2017).

Baca: Warga Diimbau Tidak Mudah Tergiur Promo Pesta Pernikahan Murah

Halaman:


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com