Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hak Atas Tempat Tinggal yang Layak, Punya Rumah Sendiri atau Sewa?

Kompas.com - 20/09/2017, 06:30 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam diskusi yang digelar Rujak Center for Urban Studies bertema "Perumahan adalah Hak Asasi Manusia", Pelapor Khusus PBB Leilani Farha menjawab soal kepemilikan dan sewa rumah yang menjadi perdebatan program selama Pilkada Jakarta.

Selasa (19/9/2017) malam, Anggota DPR RI dari Partai Gerindra Aryo Djojohadikusomo bertanya kepada Farha mana yang lebih baik. Ia menceritakan Pemprov DKI Jakarta di bawah Gubernur petahana menerapkan kebijakan rumah susun sewa.

Sementara lawannya, pasangan Gubernur-Wakil Gubernur terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang didukung Gerindra, memercayai tempat tinggal yang layak adalah yang dimiliki.

"Jadi mana yang benar? Sebab saya dan kandidat yang saya dukung percaya rumah harus dimiliki," kata Aryo di Goethe Haus, Jakarta Pusat, Selasa malam.

Baca: Rumah 25 Meter Persegi Bisa Dibangun dalam Sehari

Menurut Farha yang telah berkecimpung lama di hak atas tempat tinggal, sewa atau kepemilikan bagi masyarakat miskin, tak jadi masalah.

"Tidak ada dikte pemenuhan hak atas tempat tinggal harus kepemilikan. Sewa atau kepemilikan bisa saja," kata Farha menjawab pertanyaan Aryo.

Farha mengatakan hak atas tempat tinggal bisa dipenuhi melalui sistem sewa rusun. Asalkan, masyarakat dipastikan terjamin bisa tinggal di sana untuk waktu yang lama.

Sewa yang dipatok pun juga harus sesuai kemampuan. Hak kepemilikan tak melulu ideal jika pada akhirnya menambah beban utang warga yang tak bisa dilunasi.

Baca: Persoalan Hunian, Mulai dari Izin Sampai Rumah Deret

Karena tidak adanya pakem soal sewa dan kepemilikan, Farha menyarankan agar pemangku kebijakan mendengar keinginan dan kebutuhan masyarakatnya.

Menurut Farha, alih-alih pemerintah memutuskan yang terbaik menurut pemerintah, seharusnya ada jalan tengah yang mengakomodasi kepentingan pemerintah dengan keinginan masyarakat.

"Dengar dan pahami apa yang diinginkan komunitas. Bahas kesulitan dan negosiasikan dengan pemerintah," ujar Farha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com