Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Kaca dan Seni Pinggiran yang Mendapat Ruang di Bentara Budaya

Kompas.com - 27/09/2017, 08:54 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pada hari jadinya ke-35 tahun, Bentara Budaya memamerkan seni lukisan kaca. Lukisan kaca dipilih karena dinilai bagian dari seni rakyat yang terpinggirkan dan kurang diperhitungkan.

"Kesenian kaca di kancah seni rupa kurang diperhitungkan tetapi itulah kesenian rakyat. Itu dijualnya tidak di galeri-galeri mewah tapi di pasar-pasar dan di jalan," ujar Direktur Program Bentara Budaya, Frans Sartono, pada perayaan ulang tahun Bentara Budaya di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (26/9/2017) malam.

Ketika Bentara Budaya masih berusia 2 tahun, lukisan kaca pernah dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta dan lukisan kaca kembali dipamerkan Ketika Bentara Budaya Jakarta resmi dibuka.

Frans mengatakan bahwa Bentara Budaya memerhatikan kesenian rakyat yang terpinggirkan seperti lukisan kaca.

"Ini benar-benar sebuah ekspresi kesenian yang merakyat. Kesenian seperti itulah, yang tidak dianggap, tapi sebenarnya layak. Itulah yang mendapat ruang di Bentara Budaya," kata Frans.

(baca: Kisah 35 Tahun Lalu, Ketika Bentara Budaya Nyaris Jadi Toko Roti...)

Pameran digelar pada 26 September-3 Oktober di Bentara Budaya Jakarta dan 26 September-3 Oktober di Bentara Budaya Bali. Bentara Budaya saat ini ada di 4 lokasi yaitu di Yogyakarta, Jakarta, Solo, dan Bali.

Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Trias Kuncahyono mengatakan Bentara Budaya merupakan wadah mewujudkan visi kemanusiaan Kompas yang peduli pada kebudayaan masyarakat.

"Bentara Budaya menjadi tempat di mana keragaman budaya itu bisa terlihat, bisa dipamerkan. Di mana keragaman budaya negeri ini bisa ikut kami pelihara karena keragaman budaya itu ciri khas Indonesia," kata dia.

Kompas TV Lembaga Kebudayaan KG Bentara Budaya Capai Usia 35 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com