Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Gagal Bertemu Wali Kota Depok, Massa Anti-SSA Kecewa

Kompas.com - 27/09/2017, 15:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Unjuk rasa menolak penerapan sistem satu arah (SSA) kembali dilakukan sejumlah warga Depok pada Rabu (27/9/2017).

Seperti aksi sebelumnya, unjuk rasa kali ini juga digelar di depan Balai Kota Depok.

Pada unjuk rasa ini, warga yang menamakan diri Forum Warga Tolak SSA kembali menyatakan kekecewaannya karena kembali tak bisa bertemu Wali Kota Depok Idris Abdul Somad.

Gagal bertemu wali kota, perwakilan pengunjuk rasa hanya bertemu dengan Kepala Dinas Perhubungan Gandara Budiana dan Kepala Satpol PP Dudi Mi'raz.

Baca: Polresta Depok: Hanya Ada Satu Kecelakaan Selama Penerapan SSA

Kemana Wali Kota Idris?  Dia ternyata sedang menghadiri sebuah acara di Bogor.

"Kami kecewa karena kedatangan kami ke sini hanya ingin bertemu dengan wali kota dan wakil wali kota untuk kepastian kelanjutan uji coba SSA," kata salah seorang pengunjuk rasa, Budi usai pertemuan.

Unjuk rasa menolak penerapan SSA yang digelar hari ini dimulai sekitar pukul 11.30 WIB. Awalnya, unjuk rasa direncanakan dimulai pukul 09.00 WIB tetapi hujan deras yang mengguyur Depok sejak pagi membuat pengunjuk rasa harus menunda aksi mereka.

Massa yang datang dalam aksi kali ini terlihat lebih sedikit dibanding pada aksi-aksi sebelumnya.

Para pengujuk rasa yang hadir mengatakan mereka adalah para pedagang dan warga yang berada lokasi penerapan SSA. Mereka menyatakan sebagai pihak yang paling dirugikan selama hampir dua bulan penerapan SSA.

"Kami ke sini untuk menyuarakan nasib ratusan pedagang dan pengendara lainnya terhadap masalah SSA ini yang memiliki dampak ekonomi dan lainnya," kata salah seorang pedagang di Pasar Depok Jaya, Yani.

Baca: Wali Kota Depok Tak Ada di Kantor, Massa Anti-SSA Membubarkan Diri

Penerapan SSA di Depok dilakukan di Jalan Arif Rahman Hakim, Nusantara, dan Dewi Sartika. Sampai saat ini, SSA di Depok masih dalam tahap uji coba.

Pemerintah Kota Depok belum memutuskan apakah sistem satu arah ini akan diterapkan secara permanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com