Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Segera Bongkar Separator di Jalan Dewi Sartika

Kompas.com - 27/09/2017, 21:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok akan membongkar separator di Jalan Dewi Sartika, Depok.

Pembongkaran separator ini diharapkan mempermudah pengguna kendaraan yang melintas untuk singgah di toko-toko di tempat itu.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Gandara Budiana mengatakan, pembongkaran separator merupakan solusi agar arus kendaraan yang melintas tetap lancar sekaligus memungkinkan pengguna kendaraan yang ingin singgah berbelanja.

"Pembongkaran separator bertujuan untuk memperlancar sirkulasi kendaraan dan mempermudah kendaraan singgah untuk meningkatkan perekonomian di situ," kata Gandara di Balai Kota Depok, Rabu (27/9/2017).

Baca: Sistem Satu Arah di Depok Kemungkinan Besar Dipermanenkan

Jalan Dewi Sartika merupakan satu dari tiga ruas jalan yang menjadi lokasi penerapan sistem satu arah (SSA) di Depok.

Sejak diuji coba akhir Juli lalu, penerapan SSA memang banyak dikeluhkan pelaku usaha di  ketiga ruas jalan tersebut karena mengakibatkan omzet penjualan mereka menurun.

Separator di Jalan Dewi Sartika dulunya dipasang sebagai pembatas arus kendaraan dari arah Jalan Margoda ke Jalan Raya Sawangan (timur ke barat) dan yang datang dari arah sebaliknya.

Namun sejak SSA diterapkan, arus kendaraan yang melintas di Jalan Dewi Sartika hanya diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Jalan Raya Sawangan menuju Jalan Margonda (barat ke timur).

Terhalangnya kendaraan dari arah barat oleh separator inilah yang dianggap membuat pengguna kendaraan sulit singgah ke deretan toko di Jalan Dewi Sartika.

"Perencanaan kita untuk membongkar separator memang sudah ada," ujar Gandara.

Penerapan SSA di Depok dilakukan di tiga ruas jalan, yakni di Jalan Dewi Sartika, Jalan Nusantara, dan Arif Rahman Hakim.

Saat ini, status SSA  masih tahap uji coba yang dimulai sejak akhir Juli 2017. Setelah sekitar sebulan berjalan, Dishub Depok menyatakan SSA berhasil menekan tingkat kemacetan.

Ada tiga paramater yang digunakan dalam evaluasi terhadap penerapan SSA di Depok, yakni kecepatan kendaraan, waktu tempuh, dan panjang antrean.

Baca: Ketua DPRD Depok Minta Wali Kota Temui Penolak Sistem Satu Arah

Dari tiga paramater tersebut, semuanya menunjukkan adanya peningkatan terhadap kinerja jaringan jalan di Depok.

Namun, di sisi lain penerapan SSA dikeluhkan para pedagang yang berjualan di Jalan Dewi Sartika karena menurunkan omzet penjualan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com