DEPOK, KOMPAS.com - Sistem satu arah (SSA) yang kini diterapkan di Depok dianggap merupakan solusi untuk mengurangi kemacetan di tengah belum rampungnya infrastruktur jalan di kota tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Gandara Budiana mengatakan, hampir seluruh infrastruktur jalan yang tengah atau akan dibangun di Depok merupakan proyek yang kewenangannya berada di pemerintahan pusat.
"Makanya kami ingin dari BPJT (Badan Pengelola Jalan Tol) segera mempercepat penyelesaian jalan tol," kata Gandara di Balai Kota Depok, Rabu (27/9/2017).
Tercatat ada tiga rencana pembangunan infrastruktur jalan di Kota Depok. Pertama penyelesaian pembangunan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago). Saat ini, jalan eksisting Tol Cijago baru sampai di Cimanggis, sedangkan dari Cimanggis ke Cinere masih dalam tahap pembangunan.
(baca: Sistem Satu Arah di Depok Belum Kurangi Kemacetan Saat Akhir Pekan)
Selanjutnya, ada pula pembangunan Terusan Juanda, ruas jalan sepanjang sekitar tujuh kilometer yang diwacanakan akan menghubungkan Jalan Margonda dengan Jalan Cinere-Limo.
Selain itu, ada pula pembangunan jalan layang Margonda-Kartini-Siliwangi-Dewi Sartika. Menurut Gandara, saat ini jumlah jaringan jalan di Depok belum ideal.
Di sisi lain, anggaran yang dimiliki Pemkot Depok terbatas sehingga pembangunan infrastruktur jalan sangat bergantung pada pemerintah pusat.
Dia meyakini jika seluruh infrastruktur jalan di Depok dapat terlaksana, maka permasalahan kemacetan ke depannya dapat teratasi.
"Sehingga nanti yang dari Kukusan, Beji (mau ke Jakarta) enggak perlu lagi lewat Margonda. Langsung aja lewat tol. Itu salah satu cara untuk memperlancar lalu lintas di Depok," ujar Gandara.
(baca: Depok Masih Cari Cara Mengurai Kemacetan Tanpa Merugikan Usaha Warga)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.