JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mulai mengoperasikan fasilitas underpass atau terowongan untuk penyeberangan orang di Stasiun Bojong Gede.
Stasiun Bojong Gede menjadi salah satu stasiun yang dipilih menjado lokasi pembangunan underpass berdasarkan jumlah kepadatan yang mencapai 35.000 pengguna jasa per hari.
"Underpass ini merupakan underpass terakhir dari program pembangunan enam underpass yang digagas KCI sejak penghujung 2016," ujar VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Eva Chairunisa, dalam keterangan tertulis, Kamis (28/9/2017).
Di Stasiun Bojong Gede, underpass bernuansa putih tersebut memiliki kedalaman 2,5 meter di bawah rel, dengan panjang 18,3 meter dan lebar 5 meter.
Underpass tersebut dilengkapi dua tangga manual yang berada di peron arah Jakarta Kota dan Bogor, masing-masing panjangnya 26,6 meter dan 24,8 meter serta memiliki lebar 3 meter.
(baca: Begini Penampakan "Underpass" di Stasiun Tebet)
Eva menjelaskan, sebelumnya sudah ada underpass di lima stasiun, yaitu di Stasiun Tebet, Sudimara, Pondok Ranji, Citayam, dan Cilebut.
Sehingga saat ini sudah ada enam underpass di stasiun yang sudah beroperasi. Program pembangunan underpass, kata Eva, ditujukan meningkatkan aspek keselamatan untuk para pengguna, sehingga tidak ada lagi orang yang menyeberang antar-peron di perlintasan rel kereta.
Kemudian, untuk keselamatan para penumpang, PT KCI telah menutup penyeberangan antar-peron yang masih sebidang dengan jalur di Stasiun Tanah Abang melalui pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).