TANGERANG, KOMPAS.com - Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang tengah mendata ribuan bidang tanah, termasuk hunian, yang akan terdampak proyek pembangunan tol Serpong-Balaraja.
Proyek tol Serpong-Balaraja dibangun dengan panjang 39,8 kilometer serta melintasi 32 desa dan delapan kecamatan.
"Ada sekitar 4.000 bidang tanah yang akan diinventarisasi untuk dokumen dan status kepemilikannya. Inventarisasi mencakup data objek tanah, bangunan, dan tanaman milik warga yang akan diganti rugi," kata Kepala Kantor BPN Kabupaten Tangerang Himsar saat dihubungi pewarta pada Kamis (28/9/2017).
Menurut Himsar, tahapan inventarisasi bidang tanah masih terus dilakukan. BPN Kabupaten Tangerang akan memastikan semua lahan yang terdata nanti akan dihitung untuk proses pembebasan sebelum pembangunan jalan tol dimulai.
Baca: Anggaran Pembangunan Tol Serpong-Balaraja Rp 6 Triliun
Secara terpisah, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan, terjadi perubahan trase jalan tol Serpong-Balaraja, dari yang semula panjangnya 30 kilometer menjadi 39,8 kilometer.
Perubahan itu disebabkan perubahan tata ruang wilayah yang terjadi selama beberapa tahun belakangan ini.
"Kalau dulu, wilayah yang dilintasi jalan tol tidak sepadat seperti saat ini. Penyesuaian dengan kondisi terkini," tutur Zaki.
Adapun untuk peta lokasi jalan tol Serpong-Balaraja telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Banten, sementara trase jalannya ditetapkan oleh Badan Pengelola Jalan Tol.
Harapannya, jalan tol Serpong-Balaraja dapat mengurai kepadatan arus kendaraan yang selama ini terjadi, terutama yang dialami pengendara dari Jakarta ke Tangerang maupun sebaliknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.