Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Harus Lunasi Retribusi untuk Dapat Kios di Jalan Cengkeh

Kompas.com - 29/09/2017, 09:14 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ratusan pedagang kaki lima (PKL) binaan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, harus melunasi tunggakan retribusi jika ingin mendapatkan kios di lokasi binaan (lokbin) Jalan Cengkeh.

Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barat Nuraini Silviana mengatakan saat ini total tunggakan pembayaran retribusi PKL binaan tersebut mencapai ratusan juta rupiah.

"Utangnya itu Rp 504 juta dari 272 pedagang. Pedagang diharapkan bisa membayarkan kewajibannya," kata Silvi, Jumat (29/9/2017).

Dia mengatakan, saat ini baru 112 pedagang yang terdata. Nantinya akan dilakukan pendataan dan pengundian bagi pedagang lain yang telah melunasi biaya retribusi.

Para PKL yang berdagang di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, mengikuti pengundian kios lokasi binaan (lokbin) yang terletak di Jalan Cengkeh, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, sejak Senin (25/9/2017).

"Untuk tahap awal hari ini kami priotitaskan 100 UMKM yang merupakan pembayar retribusi terbaik," ujarnya.

(baca: PKL Kota Tua Ikuti Pengundian Kios di Lokasi Binaan Jalan Cengkeh)

Dia menjelaskan, 100 UKM yang diprioritaskan merupakan UKM yang taat membayar biaya retribusi kepada pemerintah.

"Taat itu artinya selalu lunas bayar atau paling tidak punya utang yang rendah dalam membayar retribusi. Maksimal utang Rp 400.000 sampai bulan ini," ucap Silvi

Dia melanjutkan, di area itu total kios berjumlah 456 yang terdiri dari 128 kios kuliner dan 328 nonkuliner, sedangkan PKL yang merupakan UKM binaan pemerintah kota selama ini hanya berjumlah 272.

"Untuk mengisi sisa kios yang 300 sekian kami akan memilah, kami akan mengisi PKL di malam hari yang mereka notabene KTP DKI yang memiliki dagangan yang tetap, bukan dagangan musiman yang datang Sabtu-Minggu saja. Jadi yang memang berjualan setiap malam," ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com