Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oktober-November Masa Pancaroba, Jabodetabek Berpotensi Alami Hujan Es

Kompas.com - 02/10/2017, 09:51 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai dari awal Oktober sampai November 2017, kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau yang dikenal dengan masa pancaroba. Selama masa pancaroba itu, cuaca diprakirakan dapat berubah cepat, dari cerah menjadi berawan tebal hingga turun hujan sampai pada hujan es di sejumlah tempat.

"Hujan es bisa terjadi selama masa awal musim penghujan," kata Kepala Sub-Bidang Informasi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/10/2017).

Hary menjelaskan, hujan es umum terjadi pada masa pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan maupun sebaliknya.

Berdasarkan pantauan BMKG, pada Minggu (1/10/2017) sore kemarin sempat terjadi hujan es di Kota Depok, Jawa Barat, selama kurang lebih setengah jam.

Menurut Hary, hujan es bisa ditandai dengan indikasi cuaca sehari sebelumnya, di mana udara pada malamnya hingga pagi esok terasa panas dan gerah. Kemudian, menjelang siang hari, akan ada tumpukan awan putih yang secara cepat berubah menjadi awan abu-abu atau hitam. Jenis awan itu dikenal dengan nama cumulonimbus (Cb).

"Dari karakter hujannya, pertama kali turun hujan deras yang berlangsung tiba-tiba disertai angin kencang dengan durasi singkat," kata Hary.

Dalam menghadapi kondisi tersebut, Hary menyarankan kepada semua pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk mengantisipasi potensi pohon tumbang maupun benda lain seperti baliho dan reklame. Pemerintah juga diminta mengantisipasi genangan sebagai dampak dari hujan deras yang berlangsung dalam waktu singkat itu.

"Pohon-pohon yang tinggi mulai dirapikan, sedangkan papan pengumuman seperti baliho, reklame berukuran besar dicek lagi agar tidak terdampak angin kencang selama musim pancaroba," ujar Hary.

Hujan disertai angin kencang pada Minggu malam sempat membuat beberapa pohon tumbang serta baliho dan reklame di Jakarta rusak. Jika hal tersebut tidak ditangani sejak dini, dan hujan serupa kembali melanda, bukan tidak mungkin pohon dan papan reklame tumbang dapat membahayakan warga dan para pengguna jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com