Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Delay" Lebih dari 5 Jam, Penumpang Lion di Soekarno-Hatta Marah

Kompas.com - 02/10/2017, 16:38 WIB
Firmansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.COM -
Ratusan calon penumpang maskapai Lion Air di Bandara Soekarno Hatta, mengamuk akibat tertundanya beberapa jadwal penerbangan. Beberapa keberangkatan yang tertunda di antaranya penerbangan ke Lampung, Jambi, Medan, dan Bengkulu.

Para calon penumpang yang penerbangannya tertunda telantar di bandara selama sekitar 3-6 jam. Sebagai kompensasi, pihak maskapai memberikan makannan dalam kemasan kotak dan air mineral namun jumlahnya tidak cukup untuk seluruh calon penumpang yang penerbangannya tertunda.

"Saya sudah dari jam 09.00 terlunta-lunta di bandara karena delay. Saya dalam kondisi sakit. Manajemen Lion tidak bertanggungjawab," ujar Riswanda, seorang calon penumpang Lion Air, Senin (2/10/2017).

(baca: "Delay" Berjam-jam, Calon Penumpang Tinju Loket Lion Air di Bandara)

Riswanda menjelaskan, dia hendak berangkat ke Bengkulu pukul 13.00 WIB dan ditunda hingga pukul 15.00 WIB.

Namun hingga pukul 15.56 WIB, penerbangan masih tertunda.

Selain Riswanda, masih ada ratusan calon penumpang yang marah, beberapa di antaranya bahkan memaki petugas. Calon penumpang kecewa manajemen Lion Air hanya menyiapkan seorang karyawan yang tidak bisa memberikan kebijakan di loket pengaduan.

"Mana manajer Anda? Mengapa hanya Anda yang menghadapi ratusan penumpang yang komplain?" ucap seorang calon penumpang.

"Kasihan dengan anak-anak, ibu-ibu dan orang sakit mereka berjam-jam telantar," ujar calon penumpang lainnya.

Hingga saat ini ratusan calon penumpang masih belum mendapat kepastian soal waktu penerbangan.

(baca: Lion Air Sebut Cuaca dan Kepadatan Lalu Lintas Udara Penyebab "Delay")

Dikonfirmasi terpisah, Lion Air Group menjelaskan, keterlambatan jadwal penerbangan atau delayberkepanjangan di Bandara Soekarno-Hatta sejak Minggu (1/10/2017) malam disebabkan sejumlah faktor dan kondisi di bandara lain. Faktor yang dimaksud di antaranya cuaca dan padatnya lalu lintas udara oleh pesawat yang penerbangannya dialihkan dari satu bandara ke bandara lain.

"Pada 1 Oktober 2017, beberapa nomor penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan yang cukup signifikan. Penyebabnya bermula dari terlambatnya kedatangan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari beberapa bandara di daerah yang disebabkan cuaca yang kurang baik dan bersahabat," demikian keterangan tertulis Lion Air Group yang diterima Kompas.com pada Senin siang.

Pihak Lion Air Group menjelaskan, dari keterlambatan awal itu, terjadi efek domino yang berdampak pada keterlambatan jadwal penerbangan pesawat setelahnya. Selain itu, delay diperparah oleh antrean pesawat yang hendak berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com