Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selingkuhan Bongkar Kasus Pencurian Motor yang Dilakukan Elipson

Kompas.com - 03/10/2017, 08:31 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kasus kehilangan sepeda motor dilaporkan terjadi di Balai Kota Depok pada Agustus lalu, saat berlangsung upacara peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2017. Pemilik sepeda motor yang hilang itu adalah anggota Satuan Polisi Pamong Praja bernama Mochamad Fikri Arsyad (22).

Sekitar 1,5 bulan berlalu, terungkap siapa yang telah mencuri sepeda motor Fikri. Dia adalah Elipson Manurung (42), pegawai negeri sipil (PNS) yang saat itu datang ke Balai Kota untuk mengikuti upacara.

Terungkapnya nama Elipson berawal dari informasi seorang perempuan berinisial SN yang mengaku pernah berselingkuh dengan Elipson. Elipson diketahui sudah beristri dan memiliki dua anak.

SN pertama kali menyampaikan informasi itu kepada Mansyur yang merupakan ayah Fikri.

Baca juga: Seusai Mencuri, Oknum PNS Depok Buat Pelat Nomor Palsu

"Ayah korban mendapat informasi dari salah seorang perempuan bahwa motor anaknya ada di daerah Jatijajar," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Putu Kholis di kantornya, Senin (2/10/2017).

Informasi dari SN ini kemudian membuat Fikri memutuskan untuk mendatangi Elipson di rumah kontrakannya pada Minggu (1/10/2017). Ia datang bersama SN. Namun Fikri tak menemui Elipson di tempat itu.

Fikri memutuskan datang ke tempat kerja Elipson di Kantor Kelurahan Ratujaya di Kecamatan Pancoran Mas pada Senin pagi kemarin. Elipson memang bertugas di kantor tersebut.

Sebelum menginterogasi Elipson, Fikri mengintai dan melihat Elipson datang ke kantor kelurahan dengan sepeda motornya miliknya.

"Selanjutnya pada Senin 2 Oktober 2017, korban dan rekannya mendatangi tersangka yang berdinas di Kelurahan Ratujaya. Selanjutnya korban menanyakan tersangka dan tersangka mengakui telah mengambil sepeda motor korban," kata Putu.

Elipson sempat jadi sasaran kemarahan Fikri sebelum dibawa ke Mapolres Depok. Saat diperiksa polisi, Elipson mengaku spontan ingin mencuri sepeda motor karena melihat ada sepeda motor dengan kunci menggantung,.

"Saya enggak punya niat mencuri. Spontan karena kunci motor tergantung. Jadi saya ambil saja," kata Elipson.

Akibat perbuatannya, Elipson kini harus meringkuk di tahanan Mapolres Kota Depok. Ia terancam dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com