Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Maaf Djarot atas Jakarta yang Masih Macet...

Kompas.com - 09/10/2017, 06:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pembangunan infrastruktur di Jakarta bisa dikatakan gencar selama pemerintahan periode 2012-2017. Sebut saja pembangunan underpass, flyover, jalan layang koridor 13 Transjakarta, light rail transit (LRT), hingga mass rapid transit (MRT).

Tidak hanya infrastrukturnya, pengembangan moda transportasi itu sendiri juga dilakukan. Misalnya seperti penambahan bus transjakarta, perluasan rute, bergabungnya KWK, Kopaja, hingga Metromini ke PT Transjakarta, dihapusnya angkutan bemo, dan yang lain.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat, sebenarnya semua pembangunan itu sudah terlambat. Seharusnya pengembangan transportasi sudah dilakukan jauh-jauh hari.

Seharusnya program pembangunan di Jakarta hari ini sudah dipikirkan bahkan pada 20 tahun sebelumnya. Jika hari ini pengembangan transportasi dilakukan secara "rombongan", Djarot minta maaf karena itu pasti berdampak kepada kemacetan di Jakarta.

"Saya mohon maaf di kesempatan ini karena keterlambatan Jakarta yang lama. Saya mohon maaf kalau sekarang masih banyak kemacetan. Trotoar juga belum ditata baik. Tapi kalau enggak begitu, kita selesai sudah. Dua tahun lagi kalau kita enggak ngapa-ngapain, telat lagi nih," ujar Djarot saat wawancara khusus bersama Kompas.com, Senin (4/10/2017).

Baca: Djarot Canangkan Pembangunan Trotoar Sudirman-Thamrin Sepanjang 6,6 KM

Djarot mengaku begitu kagum dengan keberanian Jokowi yang langsung melakukan groundbreaking MRT saat menjabat sebagai gubernur. Padahal, Djarot ingat saat itu banyak pro dan kontra mengenai wacana pembangunan MRT.

Djarot mengatakan keberanian semacam itu lah yang dibutuhkan oleh pemerintah. Hasilnya mungkin tidak bisa langsung dirasakan sekarang juga. Namun keputusan besar semacam itu berpengaruh kepada masa depan Jakarta.

"Keberanian kita dalam mengambil keputusan itu untuk jangka waktu ke depan," kata dia.

Andai saja tidak ada pembangunan dan pengembangan transportasi, Jakarta akan menjadi semakin terlambat.

Baca: Kerugian akibat Macet Jakarta Rp 67 Triliun Per Tahun, Ini Kata Pemprov DKI

Djarot ingin pemerintah saat ini memikirkan kondisi 20 tahun ke depan saat membuat kebijakan. Keputusan jangka panjang, itu yang tak kalah penting bagi Djarot. Semua itu agar Jakarta tidak terlambat lagi.

Hari demi hari, era pemerintahan Djarot semakin mendekati akhir. Djarot memang hanya penutup pada pemerintahan yang dimulai Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama.

Namun dia berharap fondasi yang dibangun pada pemerintahan ini soal transportasi akan memberi dampak positif pada Jakarta ke depan. 

Kompas TV 2 seksi jalan yang akan diresmikan yakni dari Pangkalan Jati ke Cipinang Bali dan Pangkalan Jati ke Jaka Sampurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com