Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakadishub DKI: Tidak Ada Aturan Anggota TNI Bisa Parkir Gratis

Kompas.com - 09/10/2017, 13:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menegaskan tidak ada aturan yang menggratiskan biaya parkir untuk anggota TNI. Menurut dia, semua pengendara memiliki kewajiban untuk membayar parkir.

"Prinsipnya semua pengendara itu sebagai pengguna jasa parkir ya wajib," ujar Sigit di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (9/10/2017).

Hanya saja, masing-masing operator boleh membuat kebijakan sendiri terkait kebijakan pembebasan parkir masing-masing. Sigit mencontohkan parkir di lapangan IRTI Monas yang sering digunakan mobil dinas.

Mobil dinas tetap harus membayar parkir, tetapi sistemnya adalah dengan cara berlangganan. Sigit mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 102 tahun 2013 yang isinya tentang tata cara penyelenggaraan parkir oleh swasta. Dalam pergub itu, tidak ada pengecualian bebas parkir kecuali ada kebijakan tersendiri oleh operator parkir.

Baca: Penganiaya Petugas Parkir Anggap Mobil Berpelat TNI Tak Bayar Parkir

Hal ini terkait kejadian di Gandaria City beberapa waktu lalu karena masalah parkir. Sigit mengatakan, pada umumnya tempat seperti pusat perbelanjaan memiliki aturan sendiri tentang pembebasan parkir.

Tarif parkir untuk tenant mal pasti berbeda dengan tarif untuk pelanggan. Selama pihak Gandaria City tidak membuat ketentuan untuk membebaskan parkir bagi anggota TNI, maka tetapi harus membayar.

"Sama dengan yang di Gandaria City itu. Jadi selama operator tidak menetapkan, ya dia tetap wajib membayar sesuai dengan apa yang ditetapkan," kata Sigit.

Baca: Tersangka Penganiaya Petugas Parkir di Gandaria City Bukan Anggota TNI

Meski belum diatur, Sigit mengatakan sebenarnya memberi tarif parkir khusus untuk anggota TNI sangat dimungkinkan. Namun, tetap harus ada hal-hal yang diatur terlebih dahulu.

"Sekarang dikategorikan, apakah kehadirannya untuk kepentingan pribadi atau urusan kedinasan," ujar Sigit.

Baca: Dari Mana Tersangka Penganiaya Petugas Parkir Dapatkan Pistol?

Anwari, tersangka pelaku penganiayaan terhadap seorang petugas parkir di Mal Gandaria City di Jakarta Selatan menganggap mobil berpelat TNI tidak perlu membayar parkir.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan menyatakan, anggapan itulah yang membuat Anwari cekcok dengan petugas parkir hingga berujung penganiayaan.

Mobil berpelat TNI yang digunakan Anwari saat kejadian adalah mobil dinas istrinya. Istri Anwari merupakan seorang dokter di RSPAD Gatot Soebroto.

Kompas TV Jika nantinya terbukti ada penyalahgunaan mobil dinas oleh pelaku, akan ada sanksi tegas yang akan diberikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com