Kesan memimpin Jakarta
Djarot menceritakan momen paling berkesan selama memimpin Ibu Kota DKI Jakarta. Salah satu momen yang paling berbekas bagi Djarot adalah saat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) divonis bersalah dalam kasus penodaan agama dan langsung ditahan di Mako Brimob, Depok.
Saat itu, Djarot harus berusaha mengendalikan berbagai komentar dari masyarakat.
"Momen paling berkesan itu ketika massa sangat tegang ya, transisi, pasca-penetapan Pak Ahok untuk masuk penjara, bagaimana kami bisa meredam, mengendalikan berbagai macam aspirasi suara masyarakat," kata Djarot.
Berakhirnya masa jabatan Djarot pada akhir pekan ini menjadi penanda berakhir pula periode pemerintahan 2012-2017 yang dimulai oleh Presiden Joko Widodo-Ahok itu.
Baca: Penahanan Ahok di Mako Brimob jadi Momen Menegangkan bagi Djarot
Selama periode 2012-2017, Jakarta dipimpin oleh tiga orang gubernur. Pertama Jokowi dengan wakilnya Ahok.
Setelah Jokowi menjadi presiden, Ahok naik menjadi gubernur DKI Jakarta dan meminta Djarot menjadi wakilnya. Saat Ahok mengundurkan diri sebagai gubernur DKI karena divonis bersalah atas kasus penodaan agama, Djarot naik menjadi gubernur pada 15 Juni 2017.
Setelah itu, pada 16 Oktober 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.