Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suasana Haru dalam Wejangan Terakhir Djarot ke Pejabat DKI...

Kompas.com - 10/10/2017, 08:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemarin sore setelah semua agenda kegiatannya sudah selesai, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengumpulkan semua pejabat DKI Jakarta di sebuah ruangan di Balai Kota DKI Jakarta.

Di sana, Djarot memberikan pengarahan kepada mereka sebelum mengakhiri jabatannya sebentar lagi.

Pertemuan itu berlangsung tertutup. Meski demikian, tergambar suasana kesedihan di dalam ruangan itu dari cerita para pejabat DKI.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto tidak membantah bahwa mata Djarot berkaca-kaca dalam ruangan itu. Dia merasa hal itu wajar dirasakan oleh mereka yang berbuat banyak untuk masyarakat.

"Setiap orang untuk meninggalkan sesuatu hal, apalagi kalau itu dinilai bagus, orang merasa bahwa 'aduh, apa yang bisa saya lakukan lagi untuk negara ini ya'," ujar Koesmedi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (10/10/2017).

"Saya pun kalau mungkin meletakan jabatan juga akan merasa seperti itu," tambah dia.

Baca: Djarot dan Rencana Usai Memimpin Jakarta...

Kepada Dinas Kesehatan, Djarot menitipkan program Ketuk Pintu Layani dengan Hati yang harus diteruskan. Bekerja lah sesuai dengan kondisi tanpa pernah kenal lelah. Kata Koesmedi, Djarot juga mengingatkan untuk menjaga rasa kesetiakawanan tiap SKPD.

"Tidak boleh saling menjelekkan, tetapi harus saling mendukung," kata Koesmedi.

Djarot memberi arahan bagaimana mereka harus bekerja ke depan. Koesmedi tidak membantah bahwa dia juga larut dalam suasana haru.

"Sedih adalah bagian dari kehidupan untuk maju," kata dia.

Loyal ke Anies-Sandi

Cerita Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji melengkapi cerita Koesmedi. Kata Isnawa, Djarot berpesan agar para SKPD loyal dengan pemerintahan selanjutnya tepat setelah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dilantik.

"Nanti tanggal 16 loyalitas full harus ke Anies-Sandi. Sekarang ini masa transisi enggak usah kasak-kusuk, enggak usah pendekatan ini itu. Sudahlah pasti mereka (Anies-Sandi) punya catatan kinerja kita. Intinya siapa pun pemimpinnya kita harus loyal," kata Isnawa.

Baca: Djarot Minta Pejabat DKI Loyal kepada Anies-Sandi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com