Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2017, 09:01 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam acara diskusi 'Ahok: The Untold Story' yang digelar para pendukungnya tepat lima bulan setelah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipenjara, muncul cerita-cerita soal Ahok yang belum banyak diketahui orang. Salah satunya soal bagaimana Ahok peduli terhadap wartawan yang membututinya dari pagi hingga malam hari.

Neneng Herbawati, salah satu tim media dalam kampanye Ahok bercerita bagaimana sulitnya ia menjaga Ahok agar tidak terlalu banyak menanggapi beragam pertanyaan wartawan. Sebab, ia khawatir perkataan Ahok kepada wartawan bisa berbuah menjadi berita dengan sentimen negatif. Neneng mengatakan, Ahok tak peduli dan lebih memikirkan kerja wartawan.

"Kita susah ngerem untuk tidak jawab pertanyaan wartawan, selalu ngingetin, 'Bapak, ada isu ABCD, kalau doorstop Bapak jangan jawab, normatif aja'. Tapi Bapak selalu jawab 'Kasihan dong wartawan dia datang pagi nungguin saya sampai malam, masa enggak kasih beritanya'," kata Neneng menirukan perkataan Ahok, Senin (9/10/2017).

Baca: Joko Anwar Dipaksa Menulis tentang Ahok Saat Sibuk Syuting Pengabdi Setan

Neneng mengatakan, ia setiap hari sudah mengingatkan Ahok akan potensi berita negatif. Namun, menurut Neneng, Ahok tak pernah takut menghadapi wartawan. Ahok selalu ingin berkata-kata sesuai apa yang diyakininya sendiri.

Tugas Neneng hanyalah menyampaikan ke Ahok isu-isu apa yang kiranya akan ditanya oleh wartawan.

"Saya shalat subuh, yang bangunan Pak Ahok. Biasanya dari jam 12 malam, Pak Ahok akan nanya besok ngomong isu apa yang berkembang. Ketika Bapak ngomong gitu, luar biasa rasanya saya dipercaya Bapak untuk memberikan masukan," kata Neneng.

Baca: Ada Karangan Bunga dari Uno Family untuk Ahok-Djarot di Balai Kota

Kata Neneng, sebagai pejabat yang berkampanye, Ahok terbilang aneh karena tak terlalu suka mempublikasikan visi dan misinya. Ahok merasa ia sudah bekerja dan bisa dilihat sendiri oleh warga alih-alih harus membuat klaim di media. Neneng pun berusaha meyakinkan Ahok bahwa Ahok tetap perlu menyampaikan kerjanya kepada publik.

Baca: Pesan WhatsApp dari Istri Ahok yang Buat Addie MS Menangis...

"Makanya setelah Rumah Lembang aktif, kita ikut Bapak, menyampaikan program ini terus beliau tanya 'Batasannya apa? Apa saya boleh improvisasi?' Saya bilang pasti, karena buat kami Pak Ahok cukup jadi diri sendiri enggak usah jadi orang lain, enggak perlu pencitraan," ujar Neneng.

Kompas TV 51 Penulis Luncurkan Buku "Ahok di Mata Mereka"
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Senangnya Emak-emak Ikut “Sekolah Lansia” di Cempaka Putih: Berasa ABG Lagi!

Senangnya Emak-emak Ikut “Sekolah Lansia” di Cempaka Putih: Berasa ABG Lagi!

Megapolitan
Protes Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, F-Demokrat DKI: Apa Artinya Otonomi?

Protes Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, F-Demokrat DKI: Apa Artinya Otonomi?

Megapolitan
10 Pintu Air untuk Kendalikan Banjir di Jakarta Timur Rampung Dibangun

10 Pintu Air untuk Kendalikan Banjir di Jakarta Timur Rampung Dibangun

Megapolitan
Minta Sumbangan ke Warga, WN Pakistan Ditangkap di Cengkareng

Minta Sumbangan ke Warga, WN Pakistan Ditangkap di Cengkareng

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, F-Demokrat: Jangan Cabut Suara Rakyat!

RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, F-Demokrat: Jangan Cabut Suara Rakyat!

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Truk Bermuatan Babi Terguling di Tol Jagorawi

Sopir Diduga Mengantuk, Truk Bermuatan Babi Terguling di Tol Jagorawi

Megapolitan
RS Polri Pastikan Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa

RS Polri Pastikan Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa

Megapolitan
Dinkes DKI Buka Sentra Vaksinasi Covid-19, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Dinkes DKI Buka Sentra Vaksinasi Covid-19, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Megapolitan
Curiga 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah Alami Luka Lebam, Polisi Lakukan Pemeriksaan Histopatologi

Curiga 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah Alami Luka Lebam, Polisi Lakukan Pemeriksaan Histopatologi

Megapolitan
Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Merintih Saat Dianiaya Suami, Bilang “Jangan Pak, Ampun”

Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Merintih Saat Dianiaya Suami, Bilang “Jangan Pak, Ampun”

Megapolitan
Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

Megapolitan
4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu Hampir Sama

4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu Hampir Sama

Megapolitan
Harga Cabai di Pasar Tomang Barat Makin 'Pedas', padahal Kualitasnya Menurun

Harga Cabai di Pasar Tomang Barat Makin "Pedas", padahal Kualitasnya Menurun

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, F-Demokrat: Kemunduran Demokrasi

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, F-Demokrat: Kemunduran Demokrasi

Megapolitan
Kenapa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Tak Langsung Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT?

Kenapa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Tak Langsung Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com