Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Airport Helper" Bandara Soekarno-Hatta Berharap Penumpang Tak Memaksa Beri Tip

Kompas.com - 10/10/2017, 14:45 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Petugas airport helper di Bandara Soekarno-Hatta mengatakan masih banyak calon penumpang dan pengguna jasa bandara yang belum memahami aturan baru bahwa mereka dilarang menerima uang tip.

Bahkan, ada calon penumpang yang memaksa seorang airport helper, Sukri (42), menerima uang tip hingga membuat tangan Sukri bengkak dan memar.

"Masih banyak yang belum ngeh, kadang kami harus jelasin dulu ke penumpang," kata Sukri, saat ditemui Kompas.com pada Selasa (10/10/2017) siang.

Sukri mengungkapkan, aturan yang harus dia dan teman-temannya patuhi adalah dilarang memungut biaya maupun menerima uang tip dari pengguna jasa bandara yang mereka layani. Jika ada yang melanggar, konsekuensinya adalah sanksi pemecatan.

"Kami minta tolong ke pengguna jasa, ya hargai kami-lah, karena kami ada konsekuensinya," tutur Sukri.

(baca: Kisah "Airport Helper" Tangannya Diremas hingga Bengkak Saat Tolak Tip)

Dia juga memperhatikan kebiasaan calon penumpang warga negara Indonesia (WNI) dengan warga negara asing (WNA). Bila WNI biasanya masih sering minta bantuan helper, para WNA hanya sebatas menanyakan di mana tempat mereka bisa mengambil troli dan selebihnya memilih membawa barang-barangnya sendiri.

Petugas Airport helper mulai beroperasi di Terminal 1, 2, dan 3 Bandara Soekarno-Hatta sejak 1 September 2017. Para petugas airport helper tidak diperbolehkan meminta bayaran dan menerima uang tip dari pengguna jasa bandara, karena mereka tiap bulan menerima gaji dengan standar upah minimum regional (UMR) Kota Tangerang.

Kompas TV Sejak 17 September lalu, kereta layang alias "Skytrain" di Bandara Soekarno-Hatta mulai beroperasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com