JAKARTA, KOMPAS.com - Malam ini suasana lapangan IRTI Monumen Nasional lebih semarak dari biasanya. Alunan musik yang dimainkan 100 pianis membuat suasana menjadi meriah.
Alunan musik para keyboardist mulai dimainkan setelah Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan 100 ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang baru bagi warga Jakarta.
"Akhirnya dengan mengucap Bismillahirrahmanirahim, 100 RPTRA pada hari ini tanggal 10 Oktober 2017 saya resmikan," ujar Djarot, di kawasan Monas, Selasa (10/10/2017).
(baca: Ada Peresmian RPTRA, Monas Dipadati Pasukan Warna)
Peresmian 100 RPTRA malam ini memang beda dari biasanya karena lebih megah dan meriah. Terdapat sebuah panggung besar yang didirikan di kawasan Monas. Selain alunan musik keyboardist dan pianis, tari-tari tradisional juga ditampilkan.
Sebanyak 100 RPTRA yang diresmikan serentak malam ini dibangun dengan menggunakan dana APBD DKI 2017.
Rinciannya adalah 15 RPTRA di Jakarta Pusat, 20 RPTRA di Jakarta Utara, 20 RPTRA di Jakarta Timur, 20 RPTRA di Jakarta Selatan, 20 RPTRA di Jakarta Barat, dan 5 RPTRA di Kepulauan Seribu. Anggaran yang digunakan untuk membangun 100 RPTRA itu mencapai Rp 152 miliar.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, pada 2016 pihaknya juga sudah membangun 123 RPTRA.
Dengan bertambahnya 100 RPTRA, artinya sudah 223 RPTRA yang dibangun dengan dana APBD.
"Jumlah ini belum termasuk RPTRA yang dibangun dengan CSR. RPTRA ini gencar dibangun salah satunya demi mewujudkan Jakarta sebagai kota layak anak dan ramah anak," ujar Agustino.
Pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama, RPTRA yang dibangun dengan dana APBD memang selalu diresmikan secara serentak. Berbeda dengan RPTRA yang dibangun dengan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR).
Basuki atau Ahok selalu meresmikan secara langsung dari lokasi RPTRA. Hal yang sama juga dilakukan oleh Djarot setelah menjabat sebagai gubernur.