Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Harus Dilanjutkan dan Dirawat Anies-Sandi di Jakarta Barat

Kompas.com - 16/10/2017, 07:41 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (16/10/2017) ini warga Jakarta akan memiliki pemimpin baru. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Anies meminta kepada seluruh pendukungnya agar menyebarkan kabar bahwa hari ini perubahan di Jakarta dimulai.

"Jakarta bukan hanya milik warga Jakarta, milik semua warga negara Indonesia karena ini Ibu Kota. Kirimkan pesan kepada semuanya kalau 16 Oktober besok perubahan akan dimulai," ujar Anies dalam pidato politiknya di acara syukuran PKS, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (15/10/2017).

Baca juga: Anies: Sampaikan ke Semua, Besok Perubahan di Jakarta Dimulai!

Namun dalam perubahan itu tentu sejumlah karya pemimpin lama yang sudah baik dapat dilanjutkan dan dijaga. Di wilayah Jakarta Barat misalnya terdapat sejumlah "warisan" gubernur dan wakil gubernur lama yang layak dipertahankan.

Sebut saja kawasan Kalijodo. Gubernur lama telah berhasil mengubah kawasan prostitusi ilegal dan rawan tindakan kriminal itu menjadi fasilitas publik yang lebih bermanfaat.

Hingga saat ini fasilitas yang disediakan di kawasan yang diresmikan mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersebut masih terjaga dengan baik. Gubernur baru tentunya memiliki pekerjaan rumah penting untuk mempertahankan keteraturan kawasan tersebut.

Hanya saja, pengerjaan fasilitas pendukung di Kalijodo belum sepenuhnya tuntas. Area parkir yang direncanakan dibangun di bawah kolong tok Kalijodo belum tersentuh. Tugas gubernur dan wakil gubernur baru untuk menyelesaikannya.

Lihat juga: Peresmian Area Parkir di Kolong Tol Kalijodo Tergantung Anies-Sandi

Peninggalan dari masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), Ahok, dan Djarot Saiful Hidayat lainnya yang tak kalah penting adalah Masjid KH Hasyim Ashari yang terletak di kawasan Daan Mogot.

Masjid tersebut merupakan masjid raya pertama di Jakarta. Meski telah selesai dibangun, masih ada proyek pembangunan pasar di kawasan tersebut yang harus segera dimulai.

Kepala Dinas KUMKM DKI Jakarta Irwandi mengatakan, tersedia lahan seluas 500 meter persegi yang bisa digunakan untuk pembangunan pasar di kawasan tersebut.

"Luasnya ada hampir 500 meter persegi, dekat masjid yang baru itu. Jadi paling tidak setiap hari Jumat pasarnya bisa ramai," ujar Irwandi pada 5 September lalu.

Selain pembangunan Masjid Raya Jakarta, pemerintahan lama juga telah menata pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua melalui lokasi binaan (Lokbin) Taman Kota Intan yang terletak di Jalan Cengkeh, Tamansari, Jakarta Barat.

Pedagang telah memiliki tempat berdagang permanen dengan fasilitas yang lengkap. Tugas pemimpin baru untuk terus memantau dan membina pengelolaan lokbin itu agar keteraturannya terjaga.

Kondisi Kampung Apung atau Kampung Teko di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat usai dibersihkan oleh Pasukan Oranye, Senin (28/8/2017). Untuk pertama kalinya kawasan ini bersih dari daratan sampah dan eceng gondok yang sudah berada di sana selama belasan tahun terakhir.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Kondisi Kampung Apung atau Kampung Teko di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat usai dibersihkan oleh Pasukan Oranye, Senin (28/8/2017). Untuk pertama kalinya kawasan ini bersih dari daratan sampah dan eceng gondok yang sudah berada di sana selama belasan tahun terakhir.
Selain ketiga proyek tersebut, ada satu pekerjaan rumah cukup berat yang harus dikerjakan pemimpin baru di wilayah Jakarta Barat, yaitu penataan Kampung Apung. Kampung Apung merupakan sebuah kawasan permukiman padat penduduk yang berada di atas Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kapuk Teko, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Sejak awal pemerintahan Jokowi hingga Djarot, usaha mengeringkan kawasan yang telah terendam air selama berpuluh-puluh tahun, memindahkan ribuan makam, dan merelokasi warga di kawasan tersebut belum membuahkan hasil.

Penataan Kampung Apung masih terkendala berbagai macam hal, diantaranya anggaran dan penolakan warga. Butuh inovasi dan kerja keras pemimpin baru untuk menyelesaikan persoalan di kawasan itu.

Baca juga: Era Jokowi, Ahok, Lanjut Djarot, Nasib Kampung Apung Masih Murung

Hari ini, di hadapan Presiden dan disaksikan warga Jakarta, Anies dan Sandi akan mengucapkan janji memimpin Jakarta. Semoga segala janji yang telah terucap dapat terlaksana dan membuat Jakarta semakin jaya.

Kompas TV Ratusan Bangunan Liar di Kolong Tol Kalijodo Ini Dibongkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com