JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi memberikan penjelasannya terkait kronologi penanganan seorang pasien Rumah Sakit (RS) Arya Medika Tangerang yang meninggal saat dirujuk ke RS Sari Asih Tangerang pada Selasa (10/10/2017) lalu.
"Pasien pada saat itu sudah dalam keadaan koma. Awalnya pasien dirawat di RS Hermina Bitung dan dirujuk ke RS yang lebih lengkap alat medisnya," ujar Adib saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/10/2017).
Selanjutnya, kata Adib, saat hendak menuju RS yang lebih lengkap fasilitas kesehatannya, kondisi pasien memburuk.
"Nah kebetulan saat itu pasien dan rombongan yang mengantar lewat depan RS Arya Medika dan masuk ke sana," kata dia.
Baca: Viral KPK Geruduk RS di Tangerang karena Ada Pasien Meninggal
Menurut Adib, saat itu petugas RS Arya Medika telah menjelaskan bahwa peralatan kesehatan di tempat itu terbatas dan segera merujuk pasien ke RS Sari Asih Tangerang.
Saat itu, lanjutnya, keluarga paham betul kondisi yang terjadi dan memutuskan untuk membawa pasien ke RS rujukan.
"Di perjalanan menuju RS rujukan pasien meninggal dunia. Waktu itu memang ada anggota LSM KPK yang mengantar keluarga pasien," ujarnya.
Baca: Polisi Selidiki Kasus Penggerudukan Rumah Sakit oleh LSM KPK
Adib mengatakan, tak ada tuntutan apapun yang dilayangkan pihak keluarga kepada pihak RS Arya Medika.
"Keluarga menerima karena sadar betul mengenai kondisi keluarganya. Makanya kami menyayangkan tindakan main hakim sendiri LSM KPK tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu ke pihak rumah sakit," ujarnya.
Sebuah video adanya keributan di sebuah lobi rumah sakit viral di media sosial. Dalam video itu, sejumlah pria berkemeja hitam berlambang "KPK" membentak-bentak petugas rumah sakit.
Baca: Besok, Zaskia Gotik dan LSM KPK Berikrar di Monumen Pancasila Sakti
Lambang KPK di kemeja sejumlah pria tersebut menyerupai lambang Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia.
Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliyanto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia mengatakan, KPK yang dimaksud adalah singkatan dari Komunitas Pengawas Korupsi.
"Memang benar terjadi keributan itu. Ormas itu menamakan dirinya KPK, singkatan Komunitas Pengawas Korupsi," ujar Eliyanto saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/10/2017).
Baca: Berdamai dengan Zaskia Gotik, LSM KPK Segera Cabut Gugatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.