Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler Megapolitan: Pelantikan Anies-Sandi, Pencurian di Soetta, dan Persekusi LSM KPK

Kompas.com - 17/10/2017, 07:27 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Berita terpopuler dari Jakarta dan sekitarnya didominasi berita terkait pelantikan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Selain itu, berita mengenai pencurian telepon seluler di bandara Soekarno-Hatta, dan persekusi yang dilakukan LSM yang mengenakan baju berlambang KPK juga mendapat perhatian pembaca.

Terkait Anies-Sandi, pelantikan keduanya dilakukan di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (16/10/2017) sore. Sejumlah pejabat negara, tokoh, dan pimpinan partai politik hadir dalam acara itu.

(baca: Jokowi Sempat Mengulang Tuntun Anies-Sandi Baca Sumpah Gubernur-Wagub)

Setelah pelantikan, Anies-Sandi ke Balai Kota DKI Jakarta untuk serah terima jabatan dan menemui para pendukungnya yang sudah berkumpul sejak pagi. Selain dipenuhi warga pendukung Anies-Sandi, Balai Kota juga dipenuhi karangan bunga ucapan selamat bekerja untuk pemimpin baru Jakarta tersebut

"Pesta rakyat" di Balai Kota berakhir pada Senin malam dengan penampilan Ahmad Dhani yang menyanyikan "Munajat Cinta".

(baca: Suka Cita Menyambut Pemimpin Baru Jakarta)

Sementara terkait pencurian ponsel di terminal kargo Bandara Soetta, tiga pekerja perusahaan ekspedisi ketahuan mencuri ponsel beberapa kali dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

Mereka yang terdiri dari SN (sekuriti kargo), HG, dan RT (porter kargo) bekerja sama mengambil ponsel merek Samsung J7 Pro untuk dijual dan hasilnya dibagi rata.

"Pada saat jaga malam, mereka ambil barang itu dari dus dengan cutter, lalu diambil barangnya. Sebenarnya simple, tapi pengungkapannya rumit karena melibatkan orang dalam," kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Besar Arif Rachman, Senin (16/10/2017) siang.

(baca: Pencuri Ponsel Gentayangan di Terminal Kargo Soetta, Pelakunya Ternyata...)

Kemudian terkait persekusi, beberapa waktu lalu video yang merekam keributan di lobi salah satu rumah sakit viral di media sosial. Dalam video itu, sejumlah pria berkemeja hitam berlambang "KPK" membentak-bentak petugas rumah sakit.

Lambang KPK di kemeja sejumlah pria tersebut berwarna putih hitam merah menyerupai lambang Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Belakangan diketahui, video itu direkam pada Selasa (10/10/2017).

Anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) KPK itu membentak-bentak petugas dan menuding manajemen rumah sakit menolak pasien kritis hingga meninggal dunia.

Video itu menjadi viral di media sosial. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD turut menulis twit beserta video tersebut di akun Twitter miliknya.

"LSM ini sungguh brutal. Masak ada orng mati di RS, dokter yg disalahkan? Pd-hal keluarga yg mati tak apa2.Aparat hrs tangkap orng2 LSM ini," tulis Mahfud.

Polisi lantas menyelidiki kasus penggerudukan sejumlah masa LSM tersebut meski antara korban dan pihak rumah sakit telah berdamai.D

Dalam Pasal 170 ayat 1 KUHP disebutkan, barang siapa yang di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun enam bulan.

(baca: Menanti Tindak Tegas Aparat Terkait Persekusi oleh LSM KPK)

Kompas TV Menakar Ekonomi Jakarta di Bawah Gubernur Baru


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com