Sidang lanjutan atas kasus dugaan pelanggaran UU ITE dengan terdakwa Buni Yani diwarnai kemarahan jaksa penuntut umum. Jaksa merasa tatapan mata Buni Yani menghinanya.
Usut punya usut, kemarahan Jaksa tersebut dipicu oleh Buni Yani yang melirik para Jaksa yang duduk sambil mendengarkan pembacaan pleidoi di belakang mejanya.
Ketua Majelis Hakim M Saptono pun langsung menenangkan suasana sidang yang sempat memanas. Dia meminta Buni Yani menghormati JPU. Permintaan penahanan kepada Buni Yani pun tidak digubris hakim.
Baca juga:
- Gara-gara Lirikan Mata Buni Yani, Jaksa Marah di Dalam Sidang
- Ditatap Terus oleh Buni Yani, Seorang Jaksa Ancam Lapor Polisi
Hama ikan sapu-sapu di Danau Limboto
Nelayan yang mencari ikan di Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mengeluhkan banyaknya ikan sapu-sapu (Hypostamus plecostomus) di danau tersebut. Mereka menganggap tokek, sebutan untuk ikan sapu-sapu, telah menjadi hama dan menyusahkan nelayan dalam mencari ikan.
Nelayan yang menangkap ikan tersebut langsung membunuhnya dengan cara dipukulkan ke batu atau ke perahu, lalu bangkainya dilemparkan ke darat. Jika para nelayan mendapatkan di tengah danau, ikan-ikan ini akan dibawa ke darat untuk dibuang.
Hasim toha Busro, Pengajar Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Negeri Gorontalo mengatakan, ikan sapu-sapu merupakan bioindikator air yang kualitasnya di bawah standar.
Silakan baca di artikel "Setiap Menebar Jaring, yang Selalu Tersangkut Ikan Sapu-sapu...".
Usaha wanita mengejar kesempurnaan raga
Keinginan perempuan untuk memiliki tubuh indah bisa berakibat pada aktivitas seksual mereka. Penelitian terbaru menunjukkan, wanita yang terlalu banyak berolahraga dapat mengalami "kematian" hasrat seksual.
Laman New York Post menulis, kelelahan yang dialami setelah berolahraga ekstrem bisa mereduksi fungsi kelenjar pituitari. Dengan demikian, kadar testosteron dan estrogen di dalam tubuh menjadi rendah.
Silakan pelajari penjelasannya dalam artikel "Kisah Para Wanita yang Korbankan Seks demi Tubuh Sempurna..."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.