Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Anies-Sandi Realisasikan KJP Plus 2018

Kompas.com - 20/10/2017, 06:47 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus menjadi salah satu program yang dijanjikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, pada masa kampanye Pilkada 2017.

Dikutip dari laman www.jakartamajubersama.com yang digunakan Anies-Sandi selama masa kampanye, KJP Plus merupakan program untuk merevisi dan memperluas manfaat KJP untuk semua anak usia sekolah (6-21 tahun).

KJP Plus juga bisa digunakan untuk kelompok belajar paket A, B, dan C, pendidikan madrasah, pondok pesantren dan kursus keterampilan.

Hal yang berbeda dengan program KJP saat ini yakni KJP Plus nantinya akan dilengkapi dengan bantuan tunai untuk keluarga tidak mampu.

Sandi menyebut janji kampanye KJP Plus akan direalisasikan mulai 2018.

"2018 kan APBD-nya sekarang harus dibahas kembali dan kami pastikan program itu masuk di APBD 2018," ujarnya, Kamis (19/10/2017).

(baca: Sandiaga Pastikan KJP Plus Tak Akan Ada Kebocoran)

Sandi mengatakan, program KJP Plus tidak bisa direalisasikan langsung setelah dia dan Anies dilantik karena APBD Perubahan sudah ditetapkan oleh DPRD DKI Jakarta.

"Di 2017 ini sudah diketok ya perubahannya dan kami mungkin hanya bisa sosialisasi dulu kali ya," kata Sandi.

Pengurangan jumlah penerima

Sandi akan melakukan kajian kemungkinan pengurangan jumlah penerima KJP. Sebab, ada perbedaan jumlah penerima KJP dengan jumlah penduduk tidak mampu di Jakarta.

"KJP ini sudah 700.000 lebih nih (penerimanya), sedangkan warga yang enggak mampu itu cuma 400.000, jadi ada kelebihan," ucap Sandi.

"Kami harus pastikan bahwa KJP ini tepat sasaran. Nanti kami diskusikan (kemungkinan pengurangan penerima KJP)," ujar Sandi menambahkan.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan, selama ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta mendistribusikan KJP sesuai data tunggal yang dimiliki Disdik. Sopan mengakui bahwa jumlah penerima KJP harus dikaji kembali dan dia akan berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya untuk memastikan jumlah penerima KJP agar tepat sasaran.

"Kami butuh berdasarkan data seluruhnya, semua terlibat sehingga itu yang akan dijadikan pedoman buat Dinas Pendidikan untuk menentukan berapa jumlah yang sesungguhnya penerima KJP," ujar Sopan.

Diintegrasikan dengan OK-OCE

Dengan KJP Plus, Sandi berharap anak-anak tidak mampu bisa menyelesaikan pendidikannya.

Dia ingin sektor pendidikan diintregasikan dengan program pelatihan kewirausahaan OK-OCE (One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship). Program pelatihan kewirausahaan itu akan membuka akses peluang untuk berkarir di dunia usaha.

"Akses peluang yang bisa berikan adalah ruang usaha bagi anak-anak yang nanti sudah selesai pendidikannya. Daripada mereka menganggur, mereka dilatih untuk menjadi wirausaha," ucap Sandi.

Kompas TV Satu persatu janji kampanye gebernur dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ditagih warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com