Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Truk Dibatasi, Kecepatan Laju Kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek Meningkat

Kompas.com - 20/10/2017, 13:56 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan akan melanjutkan kebijakan pengaturan pembatasan truk yang melintas di tol Jakarta-Cikampek.

Adapun uji coba pembatasan truk telah dilakukan mulai 16 Oktober 2017, yang diterapkan mulai pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB dari Cikampek hingga Bekasi Barat arah Jakarta.

"Kita sudah mengevaluasi, BPTJ bersama Jasa Marga, Korlantas, pemilik kawasan, asosiasi truk juga memberikan evaluasi. Intinya mereka sepakat bahwa kebijakan ini tetap dilanjutkan," ujar Bambang saat ditemui di Cikarang, Jumat (20/10/2017).

Ia menjelaskan, uji coba pembatasan truk golongan empat dan golongan lima berdampak positif untuk lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek.

Baca: Jasa Marga Segera Uji Coba Pengaturan Operasional Truk di Tol Jakarta-Cikampek

Bambang mengatakan, sebelum dilakukan uji coba, rata-rata kecepatan kendaraan yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek berkisar 20 hingga 30 kilometer per jam.

Namun, setelah melakukan uji coba pembatasan operasional truk, kendaraan yang melintas memiliki kecepatan 50 hingga 60 kilometer per jam.

"Melihat data tersebut, (kecepatan kendaraan yang melintas di tol Jakarta-Cikampek) meningkat sekitar 15 persen. Kemudian, masyarakat juga merasakan manfaat yang luar biasa, dan berharap kondisi ini bisa berlanjut terus," kata Bambang.

Tidak hanya pengaturan pembatasan operasional truk yang mengarah ke Jakarta, Bambang mengaku akan menerapkan uji coba di arah sebaliknya, yaitu dari arah Jakarta ke Cikampek.

Baca: Mulai Pukul 23.00, Sebagian Lajur Tol Jakarta-Cikampek KM 46 Ditutup

Sementara itu, uji coba yang telah dilakukan selama kurang lebih lima hari, baru diterapkan di satu arah.

"Sekarang kita mau uji coba dua arah, jadi Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Jakarta," kata dia.

Alasannya, kata Bambang, arah dari Jakarta ke Cikampek memiliki persoalan yang sama. Seperti halnya banyak karyawan industri di Cikarang yang tinggal di Jakarta. Sehingga nantinya mereka yang ingin bekerja di kawasan industri bisa tiba di kantor tepat waktu.

"Mereka juga perlu mendapat hak yang sama. Nanti akan segera diberlakukan jam perjalanan truk dari Jakarta-Cikampek, maupun Cikampek-Jakarta," kata Bambang.

Sebelumnya, Humas Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek, Handoyono mengatakan kendaraan bersumbu empat atau lebih yang melintas di tol Jakarta-Cikampek tercatat ada sekitar tiga persen. Hal tersebut memberikan dampak pada kecepatan yang rendah saat melintas di tol.

Ia menjelaskan tujuan daripada pengaturan operasional truk ini, untuk mengurai kepadatan lalu lintas di jalan tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com