JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga rela antre berjam-jam lamanya demi pencetakan kartu tanda penduduk berbasis elektronik atau e-KTP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (20/10/2017). Membludaknya warga membuat antrean hingga pelataran parkir Teater Imax Keong Mas.
Lusia (66) yang ditemui saat mengantre pendaftaran untuk pencetakan e-KTP mengeluhkan, e-KTP miliknya masih belum diterima sejak lima tahun lalu.
Sejak 2012 pencetakan e-KTP Lusia tidak selesai-selesai. Hal itu membuatnya kesal sampai bolak balik ke kelurahan untuk menanyakan kapan e-KTP miliknya bisa selesai. Hal itu membuat Lusia terpaksa ikut mengantre di TMII.
Baca juga : Tujuh Ribu E-KTP Bisa Dicetak di Taman Mini Dalam Sehari
Lusia pun harus rela hujan-hujanan ketika mengantre. Bermodalkan payung dan jas hujan yang dibelinya seharga Rp 10.000, Lusia tak beranjak dari posisinya karena takut diisi orang lain.
"Meskipun saya lansia, saya harus bijak mengantre seperti yang lain, saya sudah tiga jam ini di sini," imbuh dia.
"Saya enggak dapat dari kelurahan yang baru. Sejak 2014. Saya sih sebenarnya udah dapat pas 2012, cuma karena pindah, saya dari Cirebon ke Bojong. Jadi sekarang penduduk Bojong nih, belum dapat juga, makanya ke sini," jelasnya.
Baca juga : Demi Mencetak E-KTP, Hujan dan Antrean Panjang Bukan Halangan...
Cicih yang mengantre selama 3,5 jam juga kemudian menyarankan agar pemerintah pusat menyalurkan e-KTP ke kelurahan dan kecamatan dengan tujuan agar tidak menyusahkan masyarakat.
Baca juga : Demi E-KTP, Nenek Cicih Rela Berangkat Subuh dan Antre 3,5 Jam di TMII
Menanggapi hal tersebut, Sesditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri I Gede Surata menampik kalau kelurahan tidak diberikan e-KTP tersebut.
"Dulu mungkin begitu, ada sejarah panjang yang membuat distribusinya lama. Pernah juga kami kirim ke kelurahan, tapi tak disampaikan ke masyarakat. Namun, sekarang kami berniat kuat menyelesaikan semua karena e-KTP ini dibutuhkan semuanya," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.