Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Pasar Asemka yang Semrawut Benar-benar Ditata...

Kompas.com - 22/10/2017, 07:43 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Jakarta sepertinya harus bersabar terhadap semrawutnya keadaan di sekitar Pasar Pagi Asemka.

Kondisi kios pedagang yang tidak pada tempatnya, parkir liar dan padatnya lalu lintas masih menjadi pemandangan bagi pasar yang berdiri jauh sebelum era kemerdekaan ini. 

Maklum, pasar Asemka terkenal sebagai pusat aksesoris murah meriah. Misalnya saja untuk alat make up, tas dan sebagainya. Sehingga bagaimanapun kondisinya, masyarakat masih menyerbu pasar ini untuk mendapatkan barang dengan harga miring. 

Beberapa hari lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Administratif Jakarta Barat menertibkan kios-kios semi permanen yang dibangun di bawah fly over Pasar Pagi Asemka. Kios-kios semi permanen tersebut tepatnya terletak di Jalan Petak Baru, Roa Malaka, Tambora, Jakara Barat.

(Baca:Pembangunan Kios di Kolong "Flyover" Asemka atas Persetujuan Walikota)

Kawasan yang biasanya dipenuhi pedagang, parkir liar dan kepadatan arus lalu lintas. Setelah diratakan, rencananya di kawasan tersebut akan dimulai proyek filtrasi air.

Meski demikian, berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat pemandangan yang tak biasa. Sebab, muncul sejumlah kios semi permanen baru di sisi ujung fly over tepatnya di seberang Museum Bank Mandiri. 

Kios baru semi permanen ini terbuat dari bahan kontainer. Ada sekat antarkios yang terbuat dari besi ringan yang dilengkapi dengan papan-papan pembatas. Mereka berdiri di jalur pejalan kaki (pedestrian).

Sebagian besar kios-kios baru tersebut sudah dilengkapi dengan pintu gulung. Yang menarik, lantai kios baru tersebut telah dilapisi keramik.

Sejumlah kios baru semi permanen tersebut masih dalam tahap pengerjaan. Terlihat dari aktivitas sejumlah pekerja bangunan yang masih bekerja menyelesaikan pembangunan tersebut saat Kompas.com memantau ke lokasi. 

Masalah Baru? 

Tentu saja, hadirnya kios baru semi permanen setelah lokasi kios semi permanen lama diratakan dengan tanah akan menimbulkan permasalahan baru, baik dari sisi pedagangnya, pembeli, hingga pengguna jalan. 

Pertama, kios tersebut berdiri di atas jalur pejalan kaki. Dengan demikian kios-kios baru tersebut memakan porsi jalur pejalan kaki, memaksa pejalan kaki berjalan di jalan dengan risiko lebih besar untuk terserempet kendaraan yang lalu lalang. 

Kedua, hadirnya kios-kios semi permanen baru tersebut juga membuat layanan parkir liar begeser ke lokasi tersebut. Adanya parkir liar menimbulkan kemacetan baru. Sebab banyak kendaraan pembeli yang parkir di bahu jalan. 

Ketiga, pedagang yang berdagang di kios tersebut juga merasa kurang nyaman dengan tempatnya berjualan. Sebab ujung fly over yang lebih dekat ke atap membuat kios mereka berguncang keras jika ada kendaraan besar seperti truk yang lewat. 

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com