Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Ponsel di Rutan Cilodong, Mulai dari Dalam Bra hingga Pembalut

Kompas.com - 23/10/2017, 23:14 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Upaya penyelundupan ponsel yang dilakukan pengunjung untuk tahanan dilaporkan sudah kerap terjadi di Rutan Kelas IIB Cilodong, Depok.

Modusnya mulai dari disembunyikan dalam konde, jilbab, bra dan yang terbaru dalam pembalut.

Kepala Rutan Cilodong Sohibur Rachman mengatakan dari kurun waktu Januari hingga Oktober 2017, sudah ada lima ponsel yang disita dari pengunjung.

"Kebanyakan adalah pembesuk yang ingin mengunjungi sanak keluarganya. Mereka mencoba menyeludupkan HP dan biasanya menggunakan cara yang dianggap paling aman dan tidak terdeteksi petugas," kata Sohibur saat dihubungi, Senin (23/10/2017).

Baca juga : Seorang Wanita Selundupkan Ponsel dalam Pembalut untuk Suaminya di Tahanan

Seorang wanita berinisial S kedapatan menyelundupkan ponsel di dalam pembalut saat menjenguk suaminya yang ditahan di Rutan Cilodong pada Minggu (23/10/2017).

Ponsel merupakan alat yang dilarang dibawa oleh seorang tahanan dengan alasan apapun. S beralasan ponsel diperlukan untuk mempermudahnya berkomunikasi dengan sang suami.

S diketahui datang ke Rutan Cilodong bersama dengan anaknya. Menurut Sohibur, diamankannya S berawal saat ia menolak diperiksa oleh seorang sipir wanita dengan alasan sedang datang bulan atau haid.

Meski menolak, sang sipir tetap memeriksa S.

Saat diperiksa ini, S sempat meminta agar tak diperiksa di bagian kemaluannya. Namun, permintaan itu makin membuat petugas curiga.

S pun diminta masuk ke ruangan, lalu membuka celana dan pembalut yang dikenakannya.

"Setelah dibuka ternyata di dalam pembalut wanita ditemukan sebuah HP merk Blackberry warna hitam yang dibungkus dengan plastik," ucap Sohibur.

Akibat perbuatannya, S mendapat sanksi dilarang membesuk suaminya selama dua pekan. Ia juga diminta untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com