Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Mengaku Sudah Berkali-kali Minta Bertemu Ketua DPRD DKI

Kompas.com - 24/10/2017, 10:58 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sudah beberapa kali menghubungi Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Sandi bermaksud meminta waktu untuk bertemu Prasetio.

Tak hanya menghubungi Prasetio melalui telepon, Sandi juga meminta bantuan Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Adi Wijaya.

"Layaknya orang timur, kami sebagai yang baru, kami sudah minta melalui beberapa channel. Saya sudah coba menghubungi Pak Pras juga," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (24/10/2017).

Hingga saat ini, Sandi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih menunggu waktu Prasetio untuk bertemu. Sebagai pemimpin baru di Jakarta, mereka bermaksud untuk bersilaturahmi kepada DPRD DKI Jakarta yang menjadi wakil rakyat.

Baca juga : Ketua DPRD: Anies-Sandi Ketemu Saya Saja, Enggak Perlu Paripurna Istimewa

"Adat ketimuran itu kita mesti izin kalau datang. Saya udah minta berkali-kali dan kita akan terus meminta. Sebagai yang baru bertugas tentunya harus menghargai yang senior," kata dia.

Anies dan Sandi akan langsung datang apabila Prasetio telah memiliki waktu untuk bertemu. Sandi tidak mempermasalahkan apakah pertemuan itu digelar dalam bentuk rapat paripurna istimewa atau tidak.

"Begitu Pak Pras sediakan waktu, kami datang. Enggak perlu paripurna, enggak apa, kita datang, namanya juga bersilaturahmi," ucap Sandi.

Baca juga : Anies Tunggu Sidang Paripurna Istimewa Sebelum Bahas Reklamasi

Prasetio sebelumnya menegaskan bahwa rapat paripurna istimewa setelah pelantikan Anies-Sandi sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta tidak wajib digelar.

Menurut Prasetio, jika Anies-Sandi ingin bersilaturahim dengan DPRD DKI sebelum menjalankan kebijakannya di Jakarta, maka cukup datang ke Gedung DPRD DKI di belakang Balai Kota DKI Jakarta.

Baca juga : Sekda DKI: Sidang Paripurna Istimewa Anies-Sandi Digelar Rabu Siang

"Ya kalau (Anies-Sandi) kulonuwun, ketemu saya saja, enggak perlu pakai paripurna istimewa," kata Prasetio, Senin (23/10/2017).

Kompas TV Satu persatu janji kampanye gebernur dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ditagih warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com