Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2017, 13:35 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan belum bisa berkomentar banyak terkait kondisi di kawasan Pasar Tanah Abang. Dari informasi yang belakangan beredar, Anies melihat foto kondisi terkini PKL Tanah Abang yang digunakan sama seperti foto pada sekitar Mei 2017.

Kompas.com kemudian melihat kondisi di kawasan tersebut pada Rabu (25/10/2017) pagi, sekitar pukul 10.00. Kondisinya, semrawut.

Meski telah melalui bulan-bulan ada program tertib trotoar, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) masih mengokupasi jalur pedestrian.

Mobil pribadi terlihat parkir sembarangan, angkutan umum hingga ojek online juga berhenti di sembarang tempat. Alhasil kemacetan, ketidaknyamanan hingga ancaman tindak kriminal tak dapat terhindarkan.

Baca juga : Anies: Kok Foto PKL di Tanah Abang Sama dengan Foto Bulan Mei?

Kondisi semrawut tampak jelas di sejumlah sisi pasar. Di seberang Stasiun Tanah Abang misalnya, deretan PKL memajang dagangannya hingga menutupi trotoar.

Para pejalan kaki terpaksa melintas di badan jalan karena tak memiliki ruang untuk berjalan.

Padahal, di sepanjang tepi jalan tersebut juga terparkir sejumlah kendaraan bermotor roda dua, mobil hingga angkutan umum yang mengangkut dan menurunkan penumpang.

Jalanan pun menjadi padat. Suara klakson nyaring berbunyi bersautan tanda para pengguna jalan tak sabar lagi dengan kemacetan yang selalu terjadi di kawasan tersebut.


Kereta dorong barang diletakkan di trotoar depan gedung Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Kereta dorong barang diletakkan di trotoar depan gedung Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).

Kompas.com berjalan menyusuri pasar, hingga sampai di depan gedung Blog G Pasar Tanah Abang. Tiba-tiba, saat sedang melintas, ada yang mengingatkan bahaya pencopet.

"Neng, tasnya dikedepanin. Ngeri copet di sini," teriak seorang penjaga parkir.

Baca juga : PKL Okupasi Trotoar, Tanah Abang Masih Semrawut

Pria yang enggan disebutkan namanya tersebut mengaku sering mendengar kasus pencopetan terjadi di kawasan yang berdekatan dengan Stasiun Tanah Abang ini.

"Semrawut begini, Neng. Kalau kitanya yang enggak hati-hati, ya bisa kena (copet). Makanya tasnya dikedepanin, jangan ngeluarin HP, di sini saben hari deh copet mulu kejadiannya," kata dia.


Penjual makanan berjajar di atas trotoar depan gedung blok A dan B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Penjual makanan berjajar di atas trotoar depan gedung blok A dan B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).

Setelah mengucapkan terima kasih telah diingatkan, Kompas.com terus melanjutkan perjalanan. Di lokasi ini, sejumlah petugas Satpol PP terlihat duduk-duduk di atas mobil operasionalnya. Sebagian petugas berjalan-jalan di sekitar lokasi tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com