JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan belum bisa berkomentar banyak terkait kondisi di kawasan Pasar Tanah Abang. Dari informasi yang belakangan beredar, Anies melihat foto kondisi terkini PKL Tanah Abang yang digunakan sama seperti foto pada sekitar Mei 2017.
Kompas.com kemudian melihat kondisi di kawasan tersebut pada Rabu (25/10/2017) pagi, sekitar pukul 10.00. Kondisinya, semrawut.
Meski telah melalui bulan-bulan ada program tertib trotoar, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) masih mengokupasi jalur pedestrian.
Mobil pribadi terlihat parkir sembarangan, angkutan umum hingga ojek online juga berhenti di sembarang tempat. Alhasil kemacetan, ketidaknyamanan hingga ancaman tindak kriminal tak dapat terhindarkan.
Baca juga : Anies: Kok Foto PKL di Tanah Abang Sama dengan Foto Bulan Mei?
Kondisi semrawut tampak jelas di sejumlah sisi pasar. Di seberang Stasiun Tanah Abang misalnya, deretan PKL memajang dagangannya hingga menutupi trotoar.
Para pejalan kaki terpaksa melintas di badan jalan karena tak memiliki ruang untuk berjalan.
Padahal, di sepanjang tepi jalan tersebut juga terparkir sejumlah kendaraan bermotor roda dua, mobil hingga angkutan umum yang mengangkut dan menurunkan penumpang.
Jalanan pun menjadi padat. Suara klakson nyaring berbunyi bersautan tanda para pengguna jalan tak sabar lagi dengan kemacetan yang selalu terjadi di kawasan tersebut.
Kompas.com berjalan menyusuri pasar, hingga sampai di depan gedung Blog G Pasar Tanah Abang. Tiba-tiba, saat sedang melintas, ada yang mengingatkan bahaya pencopet.
"Neng, tasnya dikedepanin. Ngeri copet di sini," teriak seorang penjaga parkir.
Baca juga : PKL Okupasi Trotoar, Tanah Abang Masih Semrawut
Pria yang enggan disebutkan namanya tersebut mengaku sering mendengar kasus pencopetan terjadi di kawasan yang berdekatan dengan Stasiun Tanah Abang ini.
"Semrawut begini, Neng. Kalau kitanya yang enggak hati-hati, ya bisa kena (copet). Makanya tasnya dikedepanin, jangan ngeluarin HP, di sini saben hari deh copet mulu kejadiannya," kata dia.
Setelah mengucapkan terima kasih telah diingatkan, Kompas.com terus melanjutkan perjalanan. Di lokasi ini, sejumlah petugas Satpol PP terlihat duduk-duduk di atas mobil operasionalnya. Sebagian petugas berjalan-jalan di sekitar lokasi tersebut.
Bukannya takut pada petugas, para pedagang tampak santai melanjutkan usahanya di lahan yang tak semestinya. Petugas pun tak ada yang menegur para pedagang.
Baca juga : Mahalnya Sewa Kios Jadi Alasan PKL Tanah Abang Berjualan di Trotoar
Berjalan ke arah Gedung Blok A dan B, kondisinya semakin parah. Penjual makanan duduk berjejer di sepanjang trotoar sambil melayani pembelinya.
"Rame Neng jualan di sini. Lumayanlah, orang yang habis keluar belanja bisa makan di sini," ujar seorang pedagang nasi pecel kepada Kompas.com.
Wanita paruh baya tersebut berjualan tepat di atas trotoar. Saat ditanya apakah tidak takut berjualan di lokasi tersebut, dia menjawab santai.
"Enggak takutlah, kan udah dijaga Satpol PP," ujarnya.
Baca juga : Anies Baswedan: Lima Bulan Ini Ada Kesemrawutan di Tanah Abang
Lokasi di sekitar tempat itu tampak kumuh tak terawat. Dan sekali lagi, tak ada ruang untuk pejalan kaki.
Jadi, begitulah gambaran kondisi di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu ini.