Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesemrawutan yang Tak Kunjung Terurai di Tanah Abang

Kompas.com - 26/10/2017, 09:53 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Tanah Abang dulu disebut Pasar Sabtu karena hanya buka setiap Sabtu. Pasar yang kini jadi pusat jual-beli barang tekstil itu didirikan Yustinus Vinck pada 30 Agustus 1735. Pasar itu sempat diporak-porandakan dalam tragedi Chineezenmoord tahun 1740.

Tahun 1881, Pasar Tanah Abang berangsur pulih. Pasar mulai dibuka dua hari, Sabtu dan Rabu.

Perputaran uang di pasar yang kini terletak di kawasan Jakarta Pusat itu kian meningkat. Pembangunan Stasiun Tanah Abang pun semakin membuat bisnis tekstil semakin menggeliat.

Pasar Tanah Abang akhirnya dibuka setiap hari, bangunan semi permanen telah berubah menjadi gedung-gedung bertingkat yang dapat menampung ratusan bahkan ribuan pedagang.

Namun, permasalahan mulai muncul. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat pasar yang saat ini dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu sepi pengunjung di beberapa bagian. Para pedagang berebut untuk mendapatkan lokasi berdagang terdepan karena tak banyak pengunjung mau menyambangi pedagang yang berjualan di lantai atas gedung.

Alhasil, para pedagang "tumpah ruah" di sekitar jalur pedestrian. Kawasan Pasar Tanah Abang jadi semrawut, parkir liar dimana-mana, potensi tindakan kriminal pun besar.

Jalur pedestrian di kawasan tersebut telah ditata tahun 2016. Paving blok hingga yellow line yang memudahkan penderita tuna netra melintasi telah selesai dibangun.

Trotoar di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, diperlebar.KOMPAS.com/Kahfi Dirga Cahya Trotoar di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, diperlebar.
Ditertibkan, Balik Lagi

Banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang mengokupasi trotoar telah menjadi perhatian sejumlah pemimpin ibu kota. Saat  Joko Widodo (Jokowi) menjadi gubernur DKI Jakata, ia menyatakan akan menuntaskan tiga lokasi prioritas penataan pedagang kaki lima, yaitu di Tanah Abang, Jatinegara, dan Pasar Minggu.

Jokowi lalu mengajak para PKL berdagang di gedung blok G pasar. Sebelum pedagang direlokasi, gedung tersebut dirapikan.

Jokowi berulang kali mengunjungi proyek pembangunan Blok G. Ia memastikan penataan pasar berjalan sesuai rencana sebelum ditempati PKL. Selain pengecatan tembok gedung, Pemprov DKI melengkapi sejumlah sarana Pasar Blok G, seperti akses menuju pasar, sanitasi, dan jembatan penghubung ke Pasar Blok F (letaknya di sisi utara Pasar Blok G).

Kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya saat itu, Djangga Lubis, Jokowi meminta untuk ikut mengawasi pembangunan gerbang, pengecatan, pembersihan selokan, dan pembangunan jembatan penghubung ke Pasar Blok F.

Kendaraan pengunjung yang masih diparkir di badan jalan akan digembok dan pemiliknya akan ditilang oleh aparat kepolisian.

Tak hanya merelokasi, Jokowi sering mengajak tamu berkunjung dan berbelanja di Pasar Tanah Abang. Alhasil pendapatan para pedagang pun meningkat.

Kondisi kawasan jadi cukup rapi. PKL tidak berada di trotoar dan bandan jalan. Arus lalu lintas lancar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com