"Kami harap para anggota keluarga segera memberikan lebih banyak data ante mortem (terkait korban) sehingga ke depan kami bisa mengidentifikasi lebih banyak lagi karena mau seteliti apapun selama tidak ada data ante mortem dari keluarga korban tidak ada gunanya," tutur Pramujoko.
Kebutuhan Tim DVI atas data tersebut dikatakan Pramujoko sangat penting. Pasalnya, kondisi jenazah yang dibawa ke RS Polri dalam keadaan hangus dan hanya menyisakan tulang dan gigi.
"Kondisi korban yang sudah jadi arang bergantung dari data gigi. Kami berharap keluarga korban dan rekan-rekan terdekatnya bisa memberikan foto-foto, terutama yang menampakkan giginya," ungkap dia.
Dari kondisi yang ada sekarang, 80 persen kondisi gigi dari semua jenazah masih bisa diidentifikasi, jika data yang diberikan keluarga memadai.
Selain menggunakan data gigi, pihaknya mengambil sampel DNA dari keseluruhan jenazah untuk dicocokkan dengan anggota keluarganya.
"Selain gigi, kami juga andalkan pemeriksaan DNA yang 2-3 hari ke depan baru ada hasilnya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.