Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa KPK, Saefullah Bersyukur Punya Catatan Lengkap Proses Raperda Reklamasi

Kompas.com - 30/10/2017, 12:12 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengaku menjelaskan kronologi pembahasan dua rancangan peraturan daerah (raperda) terkait reklamasi pulau di Teluk Jakarta saat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kedua raperda yang dimaksud yakni revisi Perda Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dan Raperda tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (ZWP3K).

"Untung saya bawa kronologis dari mulai pembahasan di DPRD, kita mondar-mandir lapor ke Pak Gubernur, kita bahas lagi di sana, itu ter-record semuanya, tanggal ini ngapain, tanggal ini ngapain, tanggal ini ngapain, dengan siapa, apa yang dibicarakan," ujar Saefullah di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).

Saat pemeriksaan, Saefullah mengaku ditanya soal proses pembahasan dua raperda tersebut. Dia juga ditanya soal berapa kali mengikuti pembahasan raperda itu bersama DPRD DKI Jakarta.

Baca juga : Periksa Sekda DKI, KPK Minta Keterangan soal Reklamasi Pulau G

"Pertanyaannya sih sekitar apa yang dulu saya kerjakan terkait proses pembahasan raperda pantura itu dan RZWP3K, kan ada dua perda. Bagaimana prosesnya, drafnya bagaimana, kajiannya bagaimana," kata dia.

M Sanusi saat hendak membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016)Kompas.com/David Oliver Purba M Sanusi saat hendak membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016)

Saefullah bersyukur dengan adanya pencatatan setiap agenda pembahasan dua raperda terkait reklamasi yang dilakukan jajarannya. Dengan begitu, dia bisa menjelaskan detail setiap pembahasan.

"Untungnya ini semua dari tanggal ke tanggal itu tercatat. Jadi saya terima kasih kepada teman-teman. Kalau enggak, saya enggak bisa ngingat gitu, lho," ucap Saefullah.

Baca juga : Anies : Kami Akan Sampaikan Langkah Reklamasi di Waktu yang Tepat

Selain Saefullah, beberapa pejabat Pemprov DKI Jakarta juga sudah diperiksa, seperti Kepala Badan Perencanaan Pembangunan DKI Tuty Kusumawati, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Gamal Sinurat, Kepala Biro Hukum DKI Yayan Yuhanah, dan Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup DKI Vera Revina Sari.

KPK memeriksa Saefullah pada Jumat (27/10/2017) pekan lalu. KPK meminta keterangan Saefullah dalam penyelidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan korporasi.

Pemanggilan Saefullah dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Nomor: Sprin Lidik-75/01/07/2017 tanggal 25 Juli 2017.

Baca juga : Anies Baswedan: Reklamasi Teluk Jakarta Bukan Masalah Utama Ibu Kota

Dalam surat tersebut, Saefullah diminta membahas hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang disusun pemerintah DKI Jakarta dan Surat Validasi KLHS untuk Raperda Kawasan Strategis Pantai Utara.

Kompas TV Komisi Pemberantas Korupsi membuka penyelidikan baru terkait dugaan suap pembahasan rancangan Perda tentang reklamasi tahun 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com