Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Pelajaran dari Ledakan dan Kebakaran Fatal di Kosambi

Kompas.com - 30/10/2017, 17:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

KEMARIN terjadi kecelakaan, kebakaran akibat ledakan di Kosambi, Tangerang, Banten, yang menyebabkan fatalitas 49 nyawa manusia di sana.

Biasanya, segera setelah terjadinya kecelakaan fatal seperti ini, semua orang akan mempertanyakan penyebab dari ledakan yang mengakibatkan kebakaran yang fatal itu.

Kerawanan terhadap kecelakaan atau bahaya kebakaran biasanya berawal dari kewaspadaan yang sangat rendah.

Tidak atau belum diketahui penyebab ledakan dan kebakaran kemarin, akan tetapi pada umumnya kebakaran yang terjadi karena kecerobohan belaka. Sebuah penyebab yang sangat konyol.

(Baca juga : Rupanya, Ini Penyebab Pabrik Mercon di Tangerang Terbakar)

Mudah-mudahan penyebab ledakan dan kebakaran yang terjadi kemarin itu benar-benar sebuah accident, bukan terjadi karena keteledoran atau kecerobohan.

Pada tahun 1980-an, saya kebetulan mendapat kesempatan belajar di Inggris. Dalam salah satu acara kunjungan ke salah satu obyek penelitian aerodinamika di Cranfield Institute of Technology bertepatan dengan hari di mana harus dilakukan drill atau latihan terhadap atau bagaimana menghadapi bahaya kebakaran gedung.

Jajaran Polres Metro Tangerang bersama tim DVI Polri melakukan olah TKP di pabrik mercon yang terbakar di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (30/10/2017). Dari proses olah TKP tersebut, ditemukan benda diduga tulang belulang manusia. KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Jajaran Polres Metro Tangerang bersama tim DVI Polri melakukan olah TKP di pabrik mercon yang terbakar di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (30/10/2017). Dari proses olah TKP tersebut, ditemukan benda diduga tulang belulang manusia.
Di pagi hari itu, kami mendapat briefing tentang akan dilakukannya latihan bahaya kebakaran. Kami semua harus mengikutinya dengan serius dan melakukan keseluruhan prosedur tata laksana penyelamatan diri dari bahaya kebakaran. Apa yang harus dilakukan dan melalui jalan mana menyelamatkan diri dan lain sebagainya.

Setelah itu semua berjalan sesuai jadwal kegiatan sehari-hari. Siang harinya, sesuai dengan penjelasan di pagi hari itu, berbunyilah alarm kebakaran di gedung tempat kami berada. Maka, segera dimulailah seluruh prosedur keadaan darurat, dalam hal ini menghadapi bahaya kebakaran gedung.

Semua berjalan dengan tertib dan teratur. Seluruh orang dalam gedung menyelamatkan dirinya masing-masing sesuai dengan petunjuk keadaan darurat bahaya kebakaran.

Semua dilarang menggunakan lift dan seluruhnya berjalan atau berlari menggunakan tangga untuk turun menuju ke area yang sudah diarahkan untuk penyelamatan diri.

Semua orang, para pekerja yang berkantor di gedung itu dan juga para tamu yang kebetulan berada di sana, semuanya melaksanakan latihan dengan sungguh sungguh.

Setelah seluruh prosedur dilaksanakan dengan baik dan latihan dinyatakan selesai, maka semua orang dapat kembali melaksanakan kegiatan rutinnya dengan normal.

Pada kesempatan lain, saya saat berada di sebuah hotel di Brough, dekat Hull City, bersama dengan dua perwira lain mengikuti short courses di British Aerospace.

Pada suatu malam, terjadi alarm kebakaran yang berbunyi diikuti dengan lampu merah berkelap-kelip di sepanjang lorong hotel.

Ilustrasi latihan pemadaman kebakaran.PIXABAY.com Ilustrasi latihan pemadaman kebakaran.
Segera saja secara sigap semua petugas hotel memerintahkan seluruh penghuni kamar untuk segera keluar menyelamatkan diri. Semua penghuni Hotel diarahkan segera  menuju seberang jalan tanpa boleh membawa barang apapun, yang penting menyelematkan diri dari bahaya kebakaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com