Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Tanah Abang: Dibandingkan Dulu, Copet Sekarang Lebih Brutal

Kompas.com - 31/10/2017, 11:47 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan copet di Pasar Tanah Abang ternyata bukanlah hal yang baru. Sejak blok-blok gedung bertingkat pasar dibangun, tindakan kriminal ini sudah lebih dulu ada.

"Zaman dulu pas Pasar Tanah Abang belum kayak sekarang copet itu udah ada. Cuma mainnya alus. Jadi pakai cara mepet, ngambil barang orang alus gitu," ujar seorang pedagang yang telah berdagang di Tanah Abang selama 30 Tahun, Samsul Rizal saat ditemui Kompas.com, Senin (30/10/2017).

Samsul mengatakan, menurut pengamatannya dan cerita orang sekitar, copet zaman sekarang beraksi lebih brutal.

"Dibandingkan zaman dulu, copet sekarang mainnya lebih brutal. Kadang berani terang-terangan ngambil, terus lari. Ada juga yang malah ke arah rampok, nodong gitu," sebutnya.

Baca juga : Pedagang Sebut Preman Tanah Abang Ada sejak Blok A dan B Dibangun

Ia melanjutkan, kejadian pencopetan di Pasar Tanah Abang pun lebih sering terjadi akhir-akhir ini.

"Apalagi akhir minggu, itu copet bentuknya aneh-aneh, ada yang kelihatan alim, ya cewek, ya cowok, semua main (mencopet)," sebutnya.

Area parkir Blok F Pasar Tanah Abang,  Jakarta Pusat,  Senin (30/10/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Area parkir Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).

Saat menyambangi Pasar Tanah Abang, Kompas.com pun berulang kali ditegur oleh pedagang sekitar untuk selalu menempatkan tas di depan.

"Emang orang sini selalu ngingetin neng, takut kejadian lagi. Tas kalau udah di belakang ya jadi makanan empuk copet," lanjut Samsul.

Baca juga : Cerita Para Pedagang tentang Pasar Tanah Abang Tempo Dulu...

Hal serupa diutarakan Dewi, seorang penjual minuman di kawasan pedestrian pasar.

"Ya kalau copet mah udah saben hari kali kejadian. Pinter-pinternya kita aja sih jaga diri dan barang. Kan eneng lihat sendiri begini ramenya, namanya kan pasar," turur Dewi.

Kesemrawutan Pasar Tanah Abang memang menjadi PR penting Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jalarta untuk dibenahi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com