Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temaramnya Lantai 7 Hotel Alexis...

Kompas.com - 31/10/2017, 19:46 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hotel Alexis di Pademangan, Jakarta Utara, sudah lama dicurigai menjadi sarang prostitusi terselubung, khususnya di lantai tujuh. Sementara manajemen Hotel Alexis membantah ada prostitusi di sana.

"Yang menjadi polemik ini kan lantai tujuh, mari buktikan secara langsung bagaimana kondisinya," ucap Legal Corporate Hotel Alexis Mochamad Fadjri, kepada para wartawan saat jumpa pers di Hotel Alexis, Selasa (31/10/2017).

Setelah itu, puluhan wartawan dari berbagai media, termasuk Kompas.com, mendapat akses untuk melihat kondisi di lantai tujuh Hotel Alexis.

Dari lokasi jumpa pers di lantai dua, wartawan menaiki lift dengan kapasitas maksimal tujuh orang untuk naik ke lantai tujuh.

Baca juga : Sandiaga: Pekerja Alexis Ber-KTP DKI Saya Usulkan Ikut Pengajian

Suasana lantai tujuh di Hotel dan Griya Pijat Alexis, Jakarta, Selasa (31/10/2017). Per Selasa, 31 Oktober ini, griya pijat di lantai 7 Alexis ditutup menyusul keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menolak permohonan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Alexis.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Suasana lantai tujuh di Hotel dan Griya Pijat Alexis, Jakarta, Selasa (31/10/2017). Per Selasa, 31 Oktober ini, griya pijat di lantai 7 Alexis ditutup menyusul keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menolak permohonan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Alexis.

Setibanya di lantai tujuh, terlihat lobi dengan tulisan "BathHouse" dan sebuah meja layaknya meja resepsionis.

Di sana juga terdapat sebuah tangga untuk menuju ke ruang spa. Saat itu, lantai tujuh Hotel Alexis dalam keadaan sepi dengan cahaya lampu temaram. Di dalam ruang spa terdapat ruang ganti, toilet, dan wastafel.

Berbeda dengan ruang spa yang temaram, suasana di kolam untuk berendam lebih terang.

Di sana terdapat tiga kolam yang disediakan untuk berendam, berikut beberapa kursi untuk pelanggan bersantai.

Di dekat kolam, ada dua ruangan bersebelahan yang digunakan untuk steam dan sauna. Ruangan untuk steam didominasi warna hijau pada dindingnya, sedangkan ruang sauna didominasi kayu coklat serta beberapa batu untuk menahan panas di dalamnya.

Baca juga : Manajemen Pertanyakan Alasan Pemprov DKI Tak Perpanjang Izin Usaha Alexis

Wartawan melintasi locker room lantai tujuh di Hotel dan Griya Pijat Alexis, Jakarta, Selasa (31/10/2017). Per Selasa, 31 Oktober ini, griya pijat di lantai 7 Alexis ditutup menyusul keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menolak permohonan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Alexis.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Wartawan melintasi locker room lantai tujuh di Hotel dan Griya Pijat Alexis, Jakarta, Selasa (31/10/2017). Per Selasa, 31 Oktober ini, griya pijat di lantai 7 Alexis ditutup menyusul keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menolak permohonan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Alexis.
Beranjak ke bawah, terdapat Spa Room berbentuk lingkaran dengan 26 kamar berbagai tipe.

Kamar-kamar dengan nomor 701-727 digunakan tamu untuk beristirahat setelah spa, sauna, dan steam.

Kamar-kamar itu dilengkapi kasur, televisi, kamar mandi. Ada beberapa kamar yang juga dilengkapi bath tub.

Menurut keterangan seorang petugas di sana, harga Spa Room tersebut bervariasi. Tarif kamar tanpa bath tub Rp 400.000 per jam, sedangkan tarif kamar yang dilengkapi bath tub Rp 700.000 per jam.

Sementara tarif sauna, steam, dan kolam berendam dihargai Rp 150.000.

Hotel berlantai tujuh itu kini tidak lagi beroperasi karena Pemprov DKI Jakarta memutuskan tidak memperpanjang izin usaha Hotel dan Griya Pijat Alexis.

Di lobi depan hotel terdapat pengumuman yang menyatakan bahwa Hotel Alexis tidak akan beroperasi sementara waktu.

Hotel dan Griya Pijat Alexis sudah tidak bisa beroperasi sejak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI Jakarta menerbitkan surat pada Jumat (27/10/2017).

Surat itu menyatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta belum dapat memproses permohonan tanda daftar usaha pariwisata Alexis.

Kompas TV Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tampak serius menyikapi dorongan penutupan Hotel dan Griya Pijat Alexis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com