JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengkaji pemberdayaan sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) atau yang dikenal dengan sebutan "Pak Ogah" yang direkrut Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Anies akan membuat tim untuk mengkaji hal tersebut.
"Kami akan kaji terus supeltas. Ini ide yang menarik, jadi kami akan kaji. Kami akan buat tim kecil," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (1/11/2017).
Hingga saat ini, Anies menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya belum membahas soal anggaran dan honor yang akan diberikan. Mereka masih mengkaji pelaksanaan pemberdayaan supeltas itu.
"Belum (membahas honor), belum sampai ke situ. Nanti kami bahas lebih jauh," kata Anies.
Baca juga : Dirlantas Polda Metro Ingin Temui Anies-Sandi Bahas Gaji Pak Ogah
Saat masih menjabat, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pernah mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa menggaji supeltas. Menurut Djarot, para sukarelawan seharusnya bekerja dengan sukarela.
"Mungkin kita bisa bantu melalui penugasan PPSU, ketika dia senggang dia bisa bantu itu, tetapi kalau relawan kami disuruh membayar, ya enggak-lah. Namanya juga relawan, yang namanya relawan itu kan enggak dibayar," ujar Djarot, 26 Agustus 2017.
Baca juga : Di Era Anies-Sandi, Polisi Harap Pemprov Mau Bantu Gaji Pak Ogah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.