JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra mengatakan, 500 sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) atau yang dikenal dengan sebutan "Pak Ogah" sudah mulai bekerja. Mereka mengatur lalu lintas di lima wilayah kota di Ibu Kota sejak 28 Oktober 2017, atau bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
"Kami gongkan 28 Oktober pas Hari Sumpah Pemuda," ujar Halim di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Halim menjelaskan, supeltas yang direkrut polisi bekerja menggunakan seragam dan topi. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membuat seragam khusus untuk para supeltas.
"Makanya kalau ada penyimpangan (yang dilakukan supeltas), laporkan kepada kami," kata dia.
Baca juga : Anies: Pak Ogah Ide yang Menarik, Akan Kami Kaji dan Buat Tim Kecil
Meski sudah bertugas, kata Halim, para supeltas tidak diberi honor. Mereka hanya mendapat uang apabila ada pengemudi kendaraan yang memberi secara sukarela.
"Enggak pakai (honor). Dia dapat ucapan terima kasih dari masyarakat yang dibantu untuk melakukan penataan lalu lintas, sukarela," ucap Halim.
"Undang-undang pengelolaan keuangan daerah itu kan tidak memungkinkan pemerintah daerah mengeluarkan beban APBD terhadap pembelanjaan pihak lain," ujar Sigit, Senin (28/8/2017).
Sigit mengatakan, supeltas direkrut, dikelola, dan dilatih Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Artinya, para supeltas itu tidak masuk struktur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta. Dengan demikian, anggaran gaji supeltas tidak bisa dibebankan pada APBD DKI.
Baca juga : Dirlantas Polda Metro Ingin Temui Anies-Sandi Bahas Gaji Pak Ogah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.