JAKARTA, KOMPAS. com - Siang itu, usai menggelar konferensi pers (Jumat, 27/10/2017), Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Komisaris Besar Polisi dr. Edy Purnomo, sibuk dengan telepon genggamnya.
Ia menunggu kabar dari keluarga Surnah, korban kebakaran pabrik mercon milik PT Panca Buana Cahaya Sukses di Kabupaten Tangerang.
Surnah adalah gadis berusia 14 tahun yang jasadnya pertama kali berhasil teridentifikasi oleh Tim DVI (Digital Visual Interface) RS Polri Kramat Jati.
Jenazah Surnah yang tiba di RS Polri Kramat Jati sesaat setelah peristiwa kebakaran hebat terjadi pada Kamis, (26/10/2017).
Kamis pagi Edy pun segera menghubungi keluarga korban. Namun hingga siang itu keluarga Surnah tak kunjung tiba.
Baca juga : Polisi: Tak Ada Biaya Pengambilan Jenazah Korban Kebakaran Mercon
"Selesai hasil identifikasi kami rilis. Sampai jam 14.00 WIB hari Jumat enggak ada kabar juga dari keluarga sudah berangkat belum. Lalu saya telepon lagi," ujar Edy saat ditemui Kompas.com, Rabu (1/11/2017).
Setelah dihubungi kembali, ibunda Surnah menjelaskan bahwa dirinya masih berada di Tangerang dan sedang melakukan persiapan.
Kepada Edy, ibunda Surnah ternyata juga menyampaikan kebimbangannya saat itu.
"Katanya dia takut kalau sampai di rumah sakit disuruh bayar biaya memandikan jenazah atau sewa ambulans. Dia bilang enggak punya uang. Ya saya bilang, siapa yang suruh bayar?" cerita Edy.
Padahal, untuk pemulasaraan jenazah korban kebakaran pabrik mercon tersebut RS Polri tak menarik biaya sepeser pun. Seluruh biaya ditanggung pihak rumah sakit.
"Baru setelah dijelaskan begitu ibunda Surnah ke Jakarta. Itu pun cuma naik sepeda motor berboncengan sama adiknya. Padahal boleh bawa lebih dari satu keluarga," kata dia.
Usut demi usut, di lingkungan sekitar keluarga Surnah beredar rumor bahwa keluarga korban diwajibkan membayar sejumlah biaya jika ingin menjemput jenazah keluarganya.
Baca juga : 32 Korban Tewas Kebakaran Pabrik Mercon Sudah Teridentifikasi
Hal inilah yang membuat keluarga tak kunjung menjemput jenazah Surnah saat itu.
"Makanya saya tegaskan, sesuai prosedur tidak hanya jenazah yang ditangani tim DVI, semua jenazah korban kejahatan tak dikenakan biaya pemulasaraan di RS Polri," kata dia.
Setelah peristiwa ini, tanpa waktu yang lama keluarga korban lainnya langsung mendatangi RS Polri Kramat Jati saat polisi menginformasikan nama-nama korban yang berhasil diidentifikasi.
"Terus sekarang kalau pada dateng (keluarga korban) banyak. Jadi enggak cemas lagi saya nunggu kedatangan keluarga korban," tutur Edy.
Sampai saat ini, tim RS polri telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 30 korban kebakaran pabrik mercon.