Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakuan Anwari, Todong Satpam RS Pakai Pistol dan Pukuli Ketua RT

Kompas.com - 02/11/2017, 10:32 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menodong, menganiaya petugas, dan menembakkan senjata di parkiran Mal Gandaria City pada 6 Oktober 2017 lalu menambah daftar catatan kriminal yang dilakukan dokter Anwari.

Sebelum peristiwa itu, Anwari ternyata sudah dikenal sebagai pembuat masalah di tempat kerjanya.

Kepala Urusan Hubungan Masyarakat Rumah Sakit dr Suyoto, Rokhman, mengatakan beberapa hari sebelumnya, pada 4 Oktober 2017 lalu, pihak rumah sakit akhirnya melaporkan Anwari ke polisi. Aksinya pada hari itu dianggap sudah kelewat batas.

"Satpam kami dipukul dan ditodong pistol, itu sudah bukan urusan kedokteran, sudah kriminal murni," ujar Rokhman kepada Kompas.com, Selasa (1/11/2017).

Rokhman tidak mengetahui persis apa masalah Anwari dengan satpam itu. Ia sempat mendengar Anwari mengamuk lantaran ada pasiennya yang memberi uang tip ke satpam itu. Anwari pun tak diperkenankan bekerja di rumah sakit militer itu lagi.

Baca juga : Penyesalan Sang Dokter yang Tolak Bayar Parkir Rp 5.000 di Gandaria City 

Rokhman menyebut beberapa kali Anwari sempat menghubungi, datang, bahkan berniat menemui direktur rumah sakit, namun diabaikan karena Anwari adalah sosok yang bermasalah. Karirnya di rumah sakit hanya sebentar saja.

"Dari para dokter yang praktek menyimpulkan ada gangguan kejiwaan. Dilihat dari perilakunya ya. Perlaku itu kok nggak jera padahal usia sudah tua begitu," ujar Rokhman.

Setelah penodongan satpam di RS dr. Sutoyo, dan aksi koboi di Gandaria City, Anwari ditangkap pada 7 Oktober.

Namun beberapa hari kemudian ia dilepaskan karena mengajukan penangguhan penahanan. Saat dilepas itu lah, Anwari sempat kembali ke rumah sakit di bilangan Bintaro itu.

"Dia sempat balik lagi nyariin satpam kami, cuma kami enggak keluarin, kami suruh balik lagi," ujar Rokhman.

Baca juga : Dokter Penganiaya Petugas Parkir Gandaria City 4 Kali Dilaporkan

Ilustrasi senjata api. Ilustrasi senjata api.

Pukuli Ketua RT

Tak berapa lama, kisah serupa muncul dari Jalan Cempaka yang terletak di kawasan Bintaro juga. Subagyo, Ketua RT Jalan Cempak menceritakan pengalamannya ditodong senapan angin oleh Anwari pada 28 Oktober 2017.

Awalnya, Subagyo menerima telepon dari seorang warganya bernama Adi yang bekerja di bengkel di Jalan Cempaka.

"Ada lah anak bengkel yang minta tolong telepon saya. Nah setelah itu, saya lari lah ke bengkel. Setelah di bengkel terjadi lah itu si dokter dan anak bengkel (cek-cok)," kata Subagyo.

Adi meminta tolong kepada Subagyo sebab ponselnya dirampas oleh Anwari. Subagyo sendiri kurang tahu apa yang menyebabkan keduanya berselisih. Saat berusaha melerai, ponsel Subagyo bunyi dan ia mengangkat telepon.

Baca juga : Cerita Ketua RT di Pesanggrahan Dipukul Dokter Anwari di Kantor Polisi 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com