Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Orchida Ramadhania
Pengamat

Tim Jubir Presiden bidang Komunikasi Politik dan Pemerintahan.

Catatan tentang Teater Abang None Jakarta

Kompas.com - 02/11/2017, 20:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

BELUM lama berselang, saya merasa beruntung mendapat kesempatan menghabiskan malam Minggu dengan menonton teater musikal yang asik dan indah berjudul BaBe – Muka Kampung Rejeki Kota.

Pertunjukan ini merupakan persembahan dari teater Abang None Jakarta di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Sebuah pementasan yang apik, mengkisahkan kehidupan seniman Betawi legendaris bernama Benyamin Sueb.

Tahun ini merupakan tahun ke-10 sejak pertama kali Teater Abang None menyelenggarakan pementasan pertamanya. Sebuah proyek "balas budi" yang menurut saya terbilang idealis dan keras kepala dari seorang sahabat dan senior yang saya kagumi, yakni Mpok Mod atau Maudy Koesnaedi.

Maudy Koesnaedi saat ditemui pada jumpa pers Konser Teatrikal Babe, Muka Kampung Rejeki Kota, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).Kompas.com/Ira Gita Maudy Koesnaedi saat ditemui pada jumpa pers Konser Teatrikal Babe, Muka Kampung Rejeki Kota, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).
Pada sebuah kesempatan ngopi pagi bersama Mpok Mod kira-kira setahun yang lalu di Pondok Indah, ia pernah menyampaikan pada saya bahwa awalnya ia berpikir Teater Abnon ini adalah upayanya untuk give back ke institusi Abang None yang mengawali karier dan membuka banyak pintu kesempatan untuknya. Ia juga merasa berutang pada janjinya untuk turut menjaga kelestarian budaya Betawi.

Melihat potensi Abang None yang tak terbatas, ia pun memulai Teater Abang None ini, yang meskipun didukung oleh satu atau dua sponsor, namun lebih sering diongkosi dari biaya kantongnya sendiri.

Setelah beberapa tahun berjalan dan di antara semua "kegilaan" jungkir balik mempertahankan produksi, Mpok Mod mengakui bahwa akhirnya keterlibatannya yang mendalam pada Teater Abang None ini tidak lagi terasa seperti sebuah proyek untuk give back ke masyarakat.

Teater ini telah menjadi bagian yang lebih personal dari diri dan kehidupannya. Telah menjadi keluarga yang dibutuhkannya. Sebuah pengakuan yang, menurut saya, jujur dan mengharukan.

Setelah pertemuan itu, kami berdua bekerja sama agar dapat mencari dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga karena tema yang diangkat oleh teater Abnon tahun lalu adalah tentang silat Betawi berjudul Jawara. Kami beruntung, saat itu Kemenpora memberikan lampu hijau.

Pada produksi ke 10 kali ini, BaBe – Muka Kampung Rejeki Kota, Teater Abang None Jakarta bekerja sama dengan Ifa Fachir sebagai penata musik dan Agus Noor selaku sutradara.

Di antara beberapa pemain yang mendukung adalah Tommy Tjokro, Indra Bekti, Mia Ismi, dan banyak lagi pemain hebat berbakat lainnya.

Jika diibaratkan kelezatan suatu sajian di restoran, maka yang saya rasakan dari pertunjukan tersebut adalah bahwa akhirnya telah ditemukan sebuah resep yang nikmat dan seimbang dalam menyajikan suatu masakan.

Teater Abang None setelah satu dekade akhirnya berhasil menemukan formula yang paling pas dalam menghadirkan teater musikal yang sempurna. Sepanjang hampir tiga jam, saya merasa mendapat hiburan yang bermutu untuk menghabiskan malam Minggu saya.

Lagu-lagu yang telah kita kenal akrab dari Benyamin S, seperti "Eh Ujan Gerimis Aje" atau "Eh Abang pulang.. bakul nasi goyang-goyang" atau "Nonton Bioskop", digarap ulang oleh Ifa fachir dan menjadi sangat menyenangkan untuk didengar.

Maudy Koesnaedi bersama tokoh yang terlibat dalam Konser Teatrikal Babe, Muka Kampung Rejeki Kota, saat jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).Kompas.com/Ira Gita Maudy Koesnaedi bersama tokoh yang terlibat dalam Konser Teatrikal Babe, Muka Kampung Rejeki Kota, saat jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).
Dengan nuansa swing jazz dan broadway-like, tata cahaya, tata panggung, kostum, dan aransemen lagu pada beberapa scene pementasan ini mengingatkan kita pada film "La La Land". Kehidupan Bang Ben yang "jadul" tidak menjadi membosankan, justru terasa megah dan menawan.

Saya berkesempatan nonton pertunjukan terakhir hari Sabtu setelah sebelumnya digelar pada hari Kamis dan Jumat. Dengan kualitas sebaik itu saya menjadi paham mengapa selama tiga hari, tiket pertunjukan sold out. Saya semakin salut dengan pencapaian dan kerjakeras tim produksi Teater Abang None Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com