Namun demikian, keesokan paginya ketika belum habis kekaguman saya terhadap pementasan tersebut, Mpok Mod mengirim sebuah pesan di WhatsAap, berpamitan bahwa hendak mundur dahulu dari produksi Teater Abang None.
Detailnya saya belum tahu pasti karena kami belum mendapat kesempatan temu langsung untuk dapat bicara panjang berdua. Namun, yang disampaikannya adalah bahwa Teater Abang None perlu lebih banyak waktu untuk kembali merumuskan strategi finansialnya.
Alasan klasik yang sangat mudah dipahami, saya kira, terutama bagi pelaku industri budaya dan seni kreatif.
Malam itu saya menonton bersama Ikatan None DKI Jakarta, beberapa seniman ternama Ibu Kota, dan Bapak Ketua Bekraf Triawan Munaf. Beliau menyampaikan pada saya bahwa Teater Abang None sempat mendekati Bekraf untuk urusan finansial ini. Namun, mereka datang terlambat ketika sudah terlalu dekat dengan waktu produksi.
Kepala Bekraf mengatakan bahwa mereka sebagai institusi berusaha sepenuhnya patuh pada SOP keuangan institusi dan diharapkan masyarakat membuka website Bekraf secara berkala, mengecek FAQs, atau datang langsung ke kantor Bekraf agar menjadi lebih familiar dengan mekanisme pendanaan mereka.
Pemerintahan Jokowi adalah yang pertama dalam sejarah bangsa ini secara serius menunjukkan keterlibatan negara dalam industri kreatif. Hal itu sendiri harus dihargai.
Namun, nyatanya potensi, talenta, ide, dan kerja kreatif yang ada di Indonesia sangatlah luas. Pasti perlu waktu agar negara dapat mengakomodasi itu semua.
Bagaimanapun, keputusan Mpok Mod harus dihormati. Saya mengangkat topi setinggi-tingginya atas komitmen beliau terhadap Abang None dan pelestarian Budaya Betawi selama sepuluh tahun belakangan ini.
Sebagai warga kota pada umumnya, saya tetap memiliki harapan besar bahwa pendanaan dan dukungan terhadap pelaku seni budaya dapat terus diberikan oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun individu.
Karena, pada suatu kurun seperti saat ini, di mana media mainstream hanya berisi sensasi, kebohongan, ataupun berita serba dangkal, ketika elite politik dan agama gagal menjadi teladan, ketika masyarakat dipecah belah oleh kebencian, yang bisa menolong kita mungkin hanya strategi budaya seperti ini.
Sebuah malam Minggu yang diisi dengan seni dan budaya yang indah, mengisi jiwa kota mengingatkan soal kelembutan. Strategi budaya mungkin jalan paling efektif untuk membuat kita kembali jatuh cinta pada jati diri kita sebenarnya sebagai sebuah bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.