Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Orang Stres di Jakarta, Anies Ingin Ada Psikolog di Puskesmas

Kompas.com - 04/11/2017, 11:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membahas masalah ketersediaan psikolog untuk warga Jakarta. Hal ini dia tanyakan ketika Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyebutadanya tambahan program tenaga psikolog di tiap kecamatan. 

"Kita selama ini punya psikolog enggak Pak di puskesmas?" tanya Anies kepada Koesmedi dalam rapat tadi malam di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/11/2017). 

Koesmedi menjawab belum ada tenaga psikolog di puskesmas. Selama ini, pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas hanya pelayanan kesehatan dasar. Anies pun bertanya kepada Koesmedi berapa banyak orang stres yang ada di Jakarta. 

"Oh banyak Pak, bahkan kami masih menemukan masih ada orang yang dipasung," jawab Koesmedi. 

(Baca: Cegah Stres Mahasiswa, Universitas di Australia Bangun Kebun Binatang)

Anies mengatakan ada 20 persen warga Jakarta yang rentan terhadap stres. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan gangguan jiwa yang dialami warga juga disebabkan dari permasalahan di Ibu Kota ini. Dinas Kesehatan juga diminta untuk memperhatikan masalah kesehatan mental warga Jakarta. 

"Makanya kenapa bahagia itu penting. Contoh kalau bahagia itu enggak stres Pak. Target kita serius untuk bahagia," kata Anies. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan ide ini sebenarnya sudah ditindaklanjuti. Program untuk merekrut psikolog di tiap puskesmas kecamatan rencananya akan direalisasikan tahun depan. 

Anies pun menanyakan hal lain terkait itu. Menurut dia, tidak ada orang yang mengaku bahwa dirinya stres. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan harus memikirkan cara untuk mengobati orang stres yang tidak mau mengaku. Dengan demikian, adanya tenaga psikolog di puskesmas nanti bisa efektif. 

"Ide satu psikolog satu puskesmas, itu menarik. Tapi Bapak pikirkan ada enggak orang yang mengaku stres di Jakarta ini?Enggak ada. Nanti kita pikirkan cara yang paling efektif," kata Anies. 

Kompas TV Atas bantuan sang kapolsek mengantarkan warganya berobat, ia pun mendapat apresiasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com